ENEWSINDONESIA.COM, Makassar – Estafet kepemimpinan di Program Studi/Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh Makassar telah beralih. Kepemimpinan diamanahkan kepada Dr. Nur Wahid, M.Si sebagai Pelaksana Tugas Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan Nurbiah Tahir, S.Sos, M.AP tetap sebagai Sekretaris Program Studi. Sebelumnya diamanahkan dan dijalankan oleh Nasrul Haq, S.Sos, M.PA.
Dalam pesan yang dikirim dalam group Mahasiswa dan Alumni Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Senin (28/03/22), Nasrul Haq, S.Sos, M.PA, menyampaikan, “Semua urusan yang terkait dengan layanan administrasi akademik dan non akademik, termasuk layanan konsultasi kemahasiswaan yang terkait, dapat menghubungi langsung Pak Wahid dan atau Ibu Biah. Lebih lanjut, kami akan selalu berkoordinasi pada semua hal layanan yang perlu dikomunikasikan.”
“Dengan demikian, secara pribadi saya izin pamit sebagai Ketua Program Studi/Ketua Jurusan. Saya juga mohon maaf atas semua salah dan khilaf, yang disengaja atau tidak disengaja, kepada adik-adik selama menjadi menjadi Sekprodi/Sekjur maupun terakhir menjadi Kaprodi/Kejur,” ujarnya dalam pesan tertulis.
Nasrul Haq menambahkan, perjalanan panjang dalam mengawal almamater tercinta, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, penuh dengan dinamika yang berarti.
“Mungkin ada yang tidak puas dengan layanan yang diberikan, mungkin ada yang jengkel dengan kata dan tindakan, mungkin juga ada yang menyimpan luka dalam hati pada semua interaksi yang pernah ada. Sekali lagi, sebagai manusia biasa, mohon dimaafkan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Wakil Dekan II Fisip Unismuh Makassar ini berharap bahwa semoga menjadi kisah yang berujung kasih dalam rumah besar kita Jurusan Ilmu Admnistrasi Negara (JIAN) Fisip Unismuh Makassar. Hal yang buruk kita lupakan, yang baik kita lanjutkan pada ruang dan waktu yang berbeda.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Jurusan selama satu periode, Nasrul Haq telah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan mendampingi Burhanuddin, S.Sos, M.Si.
Lanjutnya bahwa diamanahkan dalam mengelola almamater tercinta dalam beberapa tahun terakhir, memang tidaklah mudah. Apapun yang dilakukan, semua untuk kebaikan bersama. Kalaupun ada yang masih keliru, mari kita sama-sama perbaiki ke depan.
“Semisal memastikan dan mempertahankan akreditasi serta melakukan berbagai kegiatan pendukung dan penunjang lainnya, tantangan dan tekanannya sangat terasa. Serta mengurusi berbagai macam persoalan mahasiswa, individu dan organisasi, juga sangat terkesan. Tentunya, semua menjadi pengalaman berharga. Dari adik-adik semua, saya belajar banyak hal. Pelajaran berharga. Pelajaran yang sulit didapatkan di tempat lain. Meskipun tidak lagi secara langsung berinteraksi dalam urusan prodi/jurusan, sebagai alumni-dosen-pimpinan fakultas mengajak kita semua untuk selalu memberikan yang terbaik pada almamater, kapanpun dan di manapun berada,” harapnya.
Nasrul Haq, terus memberikan motivasi agar jangan kalah bersaing sekalipun kita berada pada era VUCA (Volatility atau Pergejolakan, Uncertainity atau Ketidakpastian, Complexity atau Kompleksitas dan Ambiguity atau Ketidakjelasan).
“Adik-adikku semua, mari kita buktikan pada dunia, semaksimal apa yang kita bisa. Kalau mahasiswa dan alumni JIAN layak diandalkan. Memang tidak semudah membolak-balikkan telapak tangan. Tapi yakinlah, usaha yang sungguh menghasilkan capaian yang luar biasa. Kalau tidak percaya, silahkan dibuktikan sendiri,” tuturnya.
“Perlu juga saya sampaikan, perjuangan hari ini yang begitu berat dalam menuntut ilmu dan meraih gelar doktor di daratan Eropa bahagian dari menjaga semangat dan membuktikan kalau kita mahasiswa dan alumni bisa. Saya yakin, kita semua bisa menjadi yang terbaik. Gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi. Ingat, jangan lupa berdoa dan bersedekah,” sambung pria yang saat ini tengah melanjutkan Kuliah S3 di Palermo, Italia.
Nasrul Haq, merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang bercampur. Bahagia karena mengenal adik-adik semua dan sudah mengawal hari demi hari pada proses akademik dan juga non akademik di prodi/jurusan selama sekian tahun. Sedih karena semua cerita suka dan duka perjalanan proses akademik tersebut susah terulang lagi.
“Benar kata orang, ada permulaan maka ada pengakhiran. Permulaan dan pengakhiran sebagai pengelola prodi/jurusan merupakan cerita berkelas penuh makna. Selanjutnya, kesibukan lain menanti pada dimensi waktu yang berbeda,” imbuhnya.
Ia menghimbau agar tetap selalu menjaga kekompakan, saling mendoakan, saling mengawal, saling mengingatkan dan saling membesarkan. Almamater tercinta terus kita kawal bersama, apapun kesibukan kita saat ini. Kita sama-sama terus berkontribusi terbaik pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara (JIAN) Fisip Unismuh Makassar.
“Terakhir, saya sampaikan salam hangat dari daratan benua Eropa. Saya berharap komunikasi tetap terjaga dan dilanjutkan sekalipun tidak lagi sebagai Sekjur dan Kejur, sapaan akrab yang melekat selama ini,” tutupnya, Senin (28/3/2022).