ENEWSINDONESIA.COM, GOWA – Dalam Rangkaian Hari Jadi Bone Ke-693. Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melakukan Ziarah Makam Raja Bone Ke-15 Arung Palakka Petta Malampe’e Gemme’ na, To’ Appatunru Paduka Sri Sultan Sa’ad ud-din Matinroe Ri Bontoala di Jalan Bonto Biraeng, Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Rabu (15/3/2023).
Selain makam Arung Palakka, rombongan yang dipimpin Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi ini juga menziarahi makam Sultan Hasanuddin di gowa, makam raja Bone A. Mappanyukki di TMP Panaikang. lalu rombongan mengakhiri lawatannya di makam raja Bone ke-22 La temmasonge’.
Bupati Bone mengatakan, Ziarah makam raja-raja Bone merupakan rangkaian HJB tiap tahun rutin dilaksanakan.
“Pada momentum yang berbahagia ini merupakan ziarah makam raja Bone di periode kami yang terakhir. Kami berharap jalinan sinergitas antara Bone dan Gowa bisa terus di pererat,” terangnya.
Bupati Bone mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada Pemerintah Kabupaten Gowa atas sambutan dan segala fasilitasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gowa yang sempan hadir mewakili Pemda Gowa H. Abdul Rauf Malaganni mengucapkan selamat datang di wilayah Kabupaten Gowa. Bone dan Gowa satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan oleh siapa pun.
“Kami disini bukan menyambut Bone sebagai tamu. tetapi sebagai keluarga. Seperti yang kita ketahui, penelusuran kerajaan Bone dan Gowa adalah kerajaan terbesar di Sulawesi Selatan,” imbuhnya.
Maka dari itu, kata Wabup melalui momentum ziarah makam ini. atas nama pemerintah Kabupaten Gowa beserta jajaran dan masyarakat mengajak Pemerintah Daerah Bone untuk semakin mempererat tali persatuan dan silaturahim.
“Hari ini tentu kita membuktikan bahwa sejarah dan tradisi masih kita jaga sampai dengan hari ini,” kata Abd Rauf.
Wabup Gowa pun berharap, melalui ziarah makam di Komplek Makam Raja-Raja Gowa dan Bone ini mampu meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam mengakselerasi pembangunan daerah yang berbudaya. Dimana dalam bingkai Abbulo Sibatang, Assipakainga, Assipammaling-malingi, Assipakatau yang mengandung nilai penting dan strategis, terutama dalam menjawab tantangan pembangunan daerah ini.
“Saya berkeyakinan bahwa roda pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan lancar, jika semua elemen daerah dapat menempatkan dirinya pada posisinya masing-masing, dan rasa kebersamaan inilah yang akan menjadi modal dalam pembangunan daerah kita,” pungkasnya. (*)