Enewsindonesia.com, – Komunitas OnedO Art menggelar “Loa Lio Lorong ke-3”
Kegiatan yang diadakan pada hari
Rabu (19/06/19) Loa Lio kembali masuk lorong tepatnya berada pada dusun Lambe desa Karama, Kec.Tinambung, Kab. Polewali Mandar Sulawesi Barat.
Acara yang di gagas oleh Komunitas OnedO Art yang menfokuskan kiblatnya pada musik tradisional dan modern telah melangsungkan yang ke tiga kalinya.
Ketua komunitas OnedO Muh. Ulfi Mahendra dalam apresiasi nya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadikan musik tidak hanya sebagai penghibur melainkan musik sebagai pendidikan untuk kepentingan kehidupan, LOALIO LORONG yang diberi nama pada kegiatan ini juga bermaksud memberikan edukasi musik kepada publik (tersembunyi), Bahwasanya musik modern tidak hanya dinikmati oleh kalangan tertentu melainkan mendekatkan pada seluruh kalangan baik itu orangtua, remaja, serta anak-anak.
Harapannya semoga kegiatan ini tetap memberikan nilai positif terhadap pelaku musik di mata masyarakat lorong.
Tambahnya, Semoga kedepan kegiatan ini akan tetap dilangsungkan mengingat Bahwa musik adalah kehidupan yang tak semestinya ditinggalkan. Tutup pegiat Seni Musik yang sangat akrab dengan sikulit membran.
Dalam sambutan Presiden Komunitas OnedO Art menjelaskan sedikit tentang keberadaan kata LOALIO, sebut nya kata LOA yang berarti Pelloa adalah bunyi dan Lio adalah Liolio Yang berarti melodi. setelah melalui riset yang cukup panjang, kata musik di tanah Mandar berarti LOALIO. Sambungnya menyampaikan bahwa panggung loalio lorong adalah panggung seluruh ummat, semuanya bisa berekspresi jika engkau ingin berpuisi, stand up, ataupun orasi. Ingin membahas politik, sosial, bahkan agama bisa saja. Sebab loalio lorong sifatnya universal. Bahkan engkau ingin loaloa silahkan saja tutup candanya. Pembina Komunitas OnedO Art Sahabuddin Mahganna yang juga pakar musik etnomusikologi ditanah mandar.
Komunitas OnedO Art mengucapakan banyak terima kasih pada Keluarga besar Djalaluddin, Simfony band, Metamorfosis, UKM Seni Pandaraq Unsulbar, Sossorang Art, Sanggar Layonga Mandar, Sanggar Melati, Fortal, KNPI tinambung, Dosen Unsulbar (bu Kasmawati dari kendari), KPID (Urwa), Komic band, BBO (Ainun Nurdin), Masyarakat desa Lambe. Mahasiswa Unsulbar, Fadel Master of ceremony (presiden acara). Yang telah menjadi saksi sejarah perjalanan LOALIO LORONG, membentuk kesenian dirana publik tersembunyi.
Editor : Dw