ENEWSINDONESIA.COM, JAKARTA – Kenaikan dan Kelangkaan Minyak Goreng dipicu Inflasi di Sulawesi Selatan. Tercatat 0,57 persen pada Januari 2022.
Kepala BPS Sulsel, Suntono mengatakan inflasi tersebut disumbang oleh naiknya harga beberapa komoditas.
Diantaranya kontrak rumah, mobil, rokok kretek, telur ayam ras, upah asisten rumah tangga dan minyak goreng.
”Andil minyak goreng 0,055 persen,” ujarnya, Senin (7/2/2022).
Sementara yang mengalami penurunan harga seperti cabai rawit, tomat, cabai merah, kangkung, jeruk nipis, ikan katamba, ikan bandeng dan lainnya.
Dia menyebut dari lima kota IHK di Sulsel, seluruhnya mengalami inflasi. Tertinggi di kota Parepare dengan 1,18 persen disusul Kota Makassar di angka 0,56 persen, Bulukumba 0,51 persen, Watampone 0,41 persen dan Kota Palopo dengan 0,36 persen.
”Seluruh kota IHK di Sulsel alami inflasi,” tambahnya.
Suntono menyatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran: kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang sebesar 1,07 persen.
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,13 persen.
Pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,22 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,37 persen.
Sementara itu, beberapa kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen; kelompok transportasi sebesar 0,01 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen, sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.
Laporan: Sabil