Sulbar  

DPRD Anggarkan Rp.2 M Pencegahan Covid-19

Enewsindonesia.com, MAMUJU, – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar melakukan penggeseran anggaran internalnya demi penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 di Sulbar.

Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim mengatakan hari ini para pimpinan DPRD Sulbar maupun para anggota DPRD Sulbar sepakat untuk melakukan pergeseran anggaran.

banner 728x250  
 

“Melihat situasi dan kondisi Sulbar hari ini maka kita di DPRD Sulbar mengambil langkah cepat,” ungkap Politisi Nasdem tersebut.

Lanjutnya, saat ini sudah ada pasien yang ditangani Rumah Sakit Regional yang merupakan RS rujukan yang diputuskan oleh pusat.

“Sudah ada pasien ditangani, artinya perlu langkah cepat makanya kita semua disini mengambil sikap tegas bahwa pemerintah tidak boleh main-main dengan masalah Covid-19,” paparnya.

Rahim menilai segala kebutuhan yang diperlukan dalam pencegahan penyebaran Covid-19 harus dipenuhi secepat mungkin.

“Kita sudah lihat dan saksikan langsung di lapangan bagaimana para tim gugus tugas tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) yang standar seusai SOP WHO dan ini sangat mimprihatinkan yang perlu segera dicarikan solusi,” ungkapnya.

Sehingga, DPRD Sulbar melakukan pergeseran anggaran sebesar Rp. 2 Miliar untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan digunakan sesuai kebutuhan para tim gugus tugas.

“Kita tidak ingin ada keluhan lagi di RS Regional, kita akan terus menjalankan tugas dan fungsi yang diberikan. Karena bukan lagi waktunya rakor dan analisis anggaran soal penanganan virus Covid-19,” jelas Rahim.

Dengan begitu, pihaknya berharap anggaran yang digelontorkan DPRD Sulbar bisa membantu penanganan pencegahan Covid-19 di Sulbar.

“Kita akan tetap aktif dan terbuka menjadi garda terdepan dalam membantu tim lapangan dalam menangani virus Covid-19. Sehingga ada langkah kongkrit yang dihasilkan dan masyarakat bisa merasakan dampaknya,” tuturnya.

Secara moral politik, pihaknya sudah mengambil kebijakan anggaran untuk menghapus sejumlah program kegiatan di Sekretariat yang sifatnya tugas dan fungsi kedewanan guna memperkuat pelaksanaan tugas Tim Lapangan terutama para Tenaga Medis (dokter dan perawat) dalam mengahadapi Pandemi COVID-19.

“Kita berharap, Tim Anggaran Pemerintah Daerah secepatnya mencairkan, kalau bisa besok. Kalau nanti masih muncul keluhan-keluhan Gugus Tugas, alasan anggaran tidak tersedia atau belum cair, maka saya harus minta dengan hormat, silahkan mundur dari jabatan saudara. Menyelamatkan nyawa rakyat jauh lebih utama daripada harus menyelamatkan jabatan. Sekali lagi, jangan banyak pikir dan analisis segala macam. Ini kondisi kritis atau bahaya sudah di depan mata,”
jelas Rahim yang juga mantan Anggota DPRD Polman 2 Periode.

Secara tegas, Rahim menambahkan mendesak eksekutif agar anggaran yang dimaksud segera dicairkan untuk dapat dengan cepat digunakan di tengah pandemi covid-19 yang kian mengkhawatirkan ini.

“Pemerintah tidak boleh main-main. Seluruh kebutuhan harus dipastikan tersedia. Kita tidak boleh lambat looding apalagi diam. Anggaran ini tidak boleh dicicil, apalagi harus terbelenggu dengan mekanisme yang rumit. Olehnya itu kami menyepakati untuk menggelontorkan anggaran yang awalnya diperuntukkan untuk menunjang kegiatan DPRD, kami sepakati digunakan untk membantu pemerintah. Harus ada langkah kongkret dan terukur. Sudah bukan lagi saatnya kita memperbanyak rapat atau koordinasi,” tutupnya.(*)

Editor : Adi

     

Tinggalkan Balasan