MAKASSAR, SULSEL •• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dari fraksi Partai NasDem, Andre Prasetyo Tanta melakukan reses temu konsituen di Kelurahan Manuruki, Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Senin 15 Juni 2020.
Kegiatan Reses ini dihadiri ratusan peserta dan dibagi tiga sesi karena kondisi belum stabil dengan adanya wabah virus Corona.
Peserta yang hadir tetap mengikuti standar protokol kesehatan dengan melakukan pengecekan suhu, penyemprotan cairan desinfektan dan menjaga jarak sebagai salah satu mencegahan penyebaran virus Corona.
Beberapa masyarakat menyampaikan aspirasinya mengenai kondisi masalah dan keinginan masyarakat Manuruki agar dapat ditindak lanjuti dan diperjuangkan di DPRD Sulsel, termasuk keluhan masyarakat mengenai kemacetan yang terjadi di Manuruki, perbaikan drainase yang menyebabkan air tersumbat ketika musim hujan turun, pelayanan administrasi dan kurangnya program-program pelatihan (softskill) kepemudaan.
Seperti yang dikeluhkan ketua RW Manuruki, mengenai penataan administrasi khususnya di Dinas Catatan Sipil (Capil) Kota Makassar, agar pemerintah memudahkan pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada Masyarakat sehingga tidak bertela-tele dalam hal pelayanan.
“Ada salah satu warga yang di janji enam bulan KTP-nya akan terbit, tapi sampai sekarang belum keluar-keluar juga, kasihan masyarakat yang jauh dari kota untuk bolak balik mengurus KTP, padahal kalau orang lain yang urus yang punya kenalan itu bisa saja muncul dan cepat selesai tapi kalau masyarakat yang awam? Jadi kami meminta wakil Rakyat kami agar melakukan penekanan kepada pemerintah agar memudahkan pelayanan kepada masyarakat dan jangan membeda-bedakan, ini amanah dari masyarakat saya, jadi mohon ditindak lanjuti pak Andre,” ujarnya
“Kita tidak bisa pungkiri, di Kota dan Daerah manapun yang paling bobrok adalah pelayanan data. Adapun keluhan yang disampaikan warga masyarakat Kelurahan Manuruki akan kami tindak lanjuti untuk menyampaiakan kepada teman-teman di DPRD Kota Makassar dan PJ Walikota Makassar Pak Prof Yusran Yusuf,” ungkap Andre
Ia menambahkan, saat ini semua orang mengalami kesusahan, apalagi semenjak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), roda perekonomian kita lumpuh, jadi saat ini bagaimana cara kita mendorong roda perekonomian agar kembali pulih. Pemerintah sudah menganggarkan kurang lebih 500 milyar untuk penanganan virus Corona di Sulsel, termasuk membantu masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya akibat adanya pandemi virus Corona ini.
Anggota DPRD Sulsel itu mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah dengan jaga jarak, memakai masker jika hendak keluar rumah, serta rajin cuci tangan untuk menghindari penyebaran virus karena virus coroana ini tidak terlihat.
“Masalah utama yang terjadi di Kota Makassar ini ada dua yaitu, masalah angka kemiskinan dan pengangguran. Janganlah karena covid-19 sudah berlalu pengangguran dan kemiskinan makin bertambah, oleh karena itu bagaimana cara kita menurunkan angka pengangguran dan nilai kemiskinan di Kota Makassar agar kota kita lebih baik dan lebih maju kedepannya,” tutupnya
Reporter: Haswal Hirata
Editor: Enewsindonesia