ENEWSINDONESIA.COM, MAKASSAR – Pengurus Komisariat Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (PK-HPMM) Universitas Hasanuddin melaksanakan Perayaaan Milad yang ke-26 Tahun dirangkaikan dengan pembukaan Latihan Kader 1 di Aula Asrama HPMM, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 10A, Makassar, Sabtu (28/10/2023).
Kegiatan tersebut di buka langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (PP-HPMM) Periode 2021-2023, kemudian dilanjutkan dengan Sharing Session yang mengangkat tema “Peran HPMM Sebagai Organisasi Mahasiswa dalam Pengembangan Diri dan Mengokohkan Semangat Ke-Massenrempulu-an”.
Muhammad Arya, Ketua Umum PP-HPMM, mengucapkan selamat Milad ke-26 Tahun HPMM Komisariat Unhas, semoga akan menjadi mesin pencetak kader yang berkualitas, sesuai dengan tujuan Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang beraroma keilmuan apalagi mampu menghadirkan pembicara yang sangat berkompeten, seperti Bapak Prof. Dr. Munsi Lampe, MA, beliau adalah guru besar Antropologi Unhas, Kakanda Juardi S.Pd,. M.Si, Mantan Ketua Umum HPMM Periode 2011-2013 yang sekarang aktif sebagai dosen Ekonomi dan Bisnis UIN-AM dan juga Yunda kita Dr. Novayanti Sopia Rukmana S, S.Sos,. M.Si, Mantan Bendahara Umum PP-HPMM Periode 2013-2015, yang sekarang juga aktif sebagai dosen Ilmu Administrasi Negara UNM,” Ujarnya.
Ia menekankan agar menjadikan jejak para narasumber kali ini sebagai semangat dalam menimba pengetahuan di rumah kita yakni HPMM.
“saya kembali mengingatkan kepada pengurus HPMM Komisariat Unhas bahwa sejatinya perkaderan bukan hanya pada saat pelaksanaan kegiatan seminggu ke depan, akan tetapi subtansi dari perkaderan akan terus berlanjut setelah peserta dikukuhkan dalam bentuk pendampingan keilmuan selama mereka dalam proses pembelajaran di HPMM,” tegasnya.
Arya berharap agar para calon kader agar dapat berproses dengan sungguh-sungguh dalam meniti pengetahuan.
“Harapan saya kepada calon kader LK-1 HPMM Komisariat Unhas bahwa berproses dalam meniti pengetahuan adalah senjata yang paling mematikan di dunia, karena dengan ilmu anda dapat mengubah dunia, karena satu-satunya kunci untuk membuka dunia ini dan paspor untuk menuju kebebasan adalah ilmu pengetahuan,” pungkas Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin ini.