Begini Bentuk Legalitas Forum Assitobonengeng dan Tugasnya

Foto: Suasana Tudang Sipulung yang digelar Forum Assitobonengeng dengan pihak Pemda Bone. (Dok. Mimin/Enews)

ENEWSINDONESIA.COM, BONE — Sekumpulan masyarakat Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang peduli terhadap budaya membentuk sebuah komunitas bernama Forum Assitobonengeng. Komunitas tersebut terbentuk pasca terbakarnya Rumah Adat Bola Soba pada 20 Maret 2021 silam.

Forum Assitobonengeng juga telah menggelar Tudang Sipulung bersama pihak Pemerintah Kabupaten Bone dan unsur-unsur terkait untuk mengambil peran dalam membangun kembali pusat-pusat budaya di Bone pada 28 Oktober 2023 lalu.

     
 

Tudang Sipulung tersebut melahirkan tiga kesepakatan berama yaitu:

1. Disepakati untuk membangun kembali salassa/Bola Subbi oleh Pemerintah Kabupaten Bone dengan konsep swadaya melibatkan seluruh warga Bone yang dikelolah oleh Forum Assitobonengeng;

2. Disepakati bersama pembangunan rumah adat Bola Subbi di Palakka dengan tetap memperhatikan aspek adat dan budaya;

3. Penggunaan material dan sumber daya lokal aspek legalnya difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Bone.

Langkah selanjutnya yang dilakukan Forum Assitobonengeng yakni membuat forum tersebut menjadi legal dengan mengurus legalitasnya.

“Jadi kita bentuk forum ini semacam Organisasi Masyarakat (Ormas) yang fokus memperhatikan kebudayaan (perhati budaya),” ungkap Om Agu, salah seorang anggota Forum Assitobonengeng kepada Enewsindonesia.com, Selasa (31/10/2023).

Lebih lanjut dikatakannya, legalitas yang saat ini dalam pengurusan yakni akta notaris sebagai legalitas lembaga untuk melancarkan langkah selanjutnya.

Bola Soba akan tetap dibangun di Palakka karena sudah dianggarkan. Jadi peran teman-teman Forum Assitobonengeng yaitu mengawal pembangunan Bola Soba yang akan dibangun tersebut, agar tetap terjaga keasliannya,” kata Om Agu.

Selain itu, Forum Assitobonengeng tetap pada kesepakatan membangun replika Bola Subbi’e di area tersebut sesuai arsitektur Bola Subbi’e yang pernah ada dengan memanfaatkan swadaya masyarakat.

“Dan juga akan kita kawal agar semua tetap terjaga dan tidak dijadikan tempat olah raga tapi menjadi pusat kajian budaya Bugis di Palakka,” tandasnya. (Abdul Muhaimin)

banner 728x250    banner 728x250  

Tinggalkan Balasan