Enewsindonesia.com, Jakarta – Belum lama ini angka pengangguran bakal diprediksi meningkat drastis. Hal itu juga telah diperkirakan oleh Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.
PPN atau Bappenas memprediksi jumlah pengangguran bakal mencapai angka 10,7 Juta sampai 12,7 Juta orang pada tahun 2021 mendatang.
Perkiraan jumlah pengangguran itu membuat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) akan mencapai kisaran 7,7 persen sampai 9,1 persen pada tahun depan.
Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan asumsi ini berasal dari perkiraan pertambahan jumlah pengangguran selama masa Pandemik Wabah Corona sekitar 4 juta sampai 5,5 juta orang.
Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran sekitar 6,88 juta pada Februari 2020. Dipastikan akan melonjak tajam hingga akhir 2020.
“Benar, angka pengangguran terus bertambah saya lihat datanya, diprediksi bisa mencapai 12,7 juta orang tidak memiliki pekerjaan,” ungkap Suharso di Kantornya, Selasa (23/6/2020).
Ketua Umum PPP itu juga menyebut Jumlah itu setara dengan TPT sebesar 4,99 persen. Artinya, jumlah tersebut pada tahun ini kemungkinan akan mencapai 10,88 juta sampai 12,38 juta pada tahun ini di tengah pandemi virus corona atau covid-19.
“Virus Covid -19 sangat berdampak sistemik pada peningkatan jumlah penganggur akibat penambahan lapangan kerja yang sangat terbatas dan cenderung menyusut,” papar Suharso dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (22/6) kemarin.
Suharso juga menjelaskan catatan lapangan usaha yang kehilangan banyak pekerja di era pandemi corona adalah perdagangan, manufaktur, konstruksi, jasa perusahaan, akomodasi, serta makanan dan minuman.
“Dampak lainnya adalah penurunan upah dan jam kerja pada pekerja yang tidak ter-PHK,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi tingginya lonjakan pengangguran, Suharso mengatakan pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
Reporter : AQ
Editor : Haswal Hirata