Enewsindonesia.com, Sulbar – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) Firli Bahuri, melakukan pertemuan rapat koordinasi melalui video conference (Vidcon) bersama para gubernur se-Indonesia dengan membahas pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut di ikuti oleh Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Mansdar yang didampingi oleh Inspektur Inpektorat Sulbar, Suryadi, dan Tenaga Ahli Gubernur, M. Danial di gedung Lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar, Rabu (24/6/2020).
Dalam pertemuan tersebut ketua KPK mengatakan, di masa pandemi Covid-19 saat ini menyelamatkan 297 juta jiwa warga Indonesia menjadi tanggung jawab bersama, sebab pada prinsipnya keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi.
“Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, tentu kita punya tanggung jawab bersama menyelamatkan 297 juta jiwa warga Indonesia. Di dalam prinsip-prinsip penegakan Hak Asasi Manusia (HAM), kita mengenal penyelamatan jiwa manusia adalah hal yang prioritas,” ujar Firli.
Sambungnya, dalam menjaga keselamatan jiwa manusia, tentu akan mengedepankan segala program dan kegiatan yang harus fokus pada keselamatan rakyat.
“Dalam Pertemuan tersebut ketua KPK RI himbau kepada para gubernur perlu melakukan penyesuaian program dan kegiatan, sebab skala prioritas saat ini adalah penanganan Covid-19 demi penyelamatkan jiwa manusia,” himbau Firli.
Lebih lanjut, Firli menyatakan, sangat menyadari bahwa menghadapi pandemi Covid-19 menjadi tugas pokok para gubernur, disamping harus juga memenuhi janji-janji politiknya.
“Saya menyadari tugas pokok gubernur saat ini adalah menghadapi pandemi Covid-19, dimana gubernur juga harus memenuhi janji-janji politiknya di saat kampanye. Hal Inilah menjadi persoalan kita bersama,” ungkap Firli.
Selain itu, Firli juga mengaku sangat menyimak mengenai kondisi di setiap provinsi saat ini, yang tidak hanya mengalami kesulitan menghadapi dampak pandemi-Covid-19, tetapi terdapat pula hal yang lebih besar terjadi, yaitu turunnya angka anggaran pendapatan daerah, belanja modal dan barang/jasa, serta transfer keuangan dana desa.
“Untuk itu, saya berharap dengan semangat yang dimiliki para gubernur, kita bisa merubah kelemahan menjadi kekuatan dan tantangan menjadi peluang,” tutupnya. (Adv)
(KS/HH)