ENEWSINDONESIA.COM, BONE — Pihak keluarga pasien Andi Ani kembali membantah pernyataan Kepala BLUD UPT Puskesmas Kecamatan Cina Kabupaten Bone, Sulsel yang menyatakan permasalahan tersebut hanya kesalah pahaman.
Wi (keluarga Andi Ani) mengaku, saat itu dokter di Puskesmas tersebut tidak mau merespon. Bahkan beberap kali disampaikan kalau kondisi pasien kritis.
“Tapi tetap tidak mau periksa. Selalu bilang tunggu. Terakhir Petta Desa Kalibong (keluarga pasien lainnya) yang temui langsung dan sampaikan kalau kesadaran pasien (Andi Ani) menurun. Tapi tetap bilang tunggu dan tidak melakukan tindakan medis,” ungkap WI kepada Enewsindonesia.com, membantah pernyataan Kapus Cina, Andi Hasnah.
Dikatakannya, pihak Puskesmas Cina memberi alasan kepada pihak keluarga pasien bahwa pihak puskesmas menunggu rujukan.
“Tapi dari jam 07.00 Wita pagi ditunggu sampai jam 13.00 Wita Senin (4/12) tidak ada rujukan. Pelayannya bukan masalah tadi malam, tapi mulai tadi pagi tidak ada sama sekali pelayanan. Kami beberapa kali temui langsung dokternya tapi selalu bilang tunggu sebentar,” kesalnya.
“Akhirnya kami berinisiatif mengambil paksa pasien dan membawanya ke RSUD Tenriawaru Bone,” sambungnya.
Kabar terkini yang diterima redaksi Enewsindonesia.com, pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Pukul 18.00 Wita tadi, Senin (4/12/2023).
“Iye, Andi Ani sudah berpulang ke rahmatullah,” kata WI sedih.
Sebelumnya diberitakan, Kepala BLUD UPT Puskesmas Cina, Andi Hasnah angkat bicara terkait keluhan yang dialami pasien dan menyebut pihak Puskesmas Cina acuh tak acuh terhadap pasien.
Menurut Andi Hasnah, pernyataan tersebut hanya miss komunikasi.
“Keluarganya minta dirujuk tapi kita mau sisrute dulu, ini misskomunikasi sebenarnya. Langsung naambil keluarganya pergi dengan infus, na kirami tidak dibati-bati (mereka mengira tak dihiraukan),” ungkapnya kepada Enewsindonesia.com melalui pesan singkat, Senin (4/12/2023). (Abdul Muhaimin)