ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Dituding terlibat politik praktis, Ketua Baznas Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, H Zainal angkat bicara. Dirinya membantah tudingan dirinya menyalurkan bantuan dalam kegiatan caleg di Bendungan Ponre-ponre, Desa Tompo Bulu, Kecamatan Libureng, pada Senin (18/12/23) lalu.
Zainal menjelaskan, sebelum kegiatan tersebut dia bertemu dengan Ediy Asmar pada Minggu (17/12/23) di acara hajatan pengantin keluarganya.
“Jadi saya ketemu H Ediy (Ediy Asmar) di acara pengantin keluarga. Dia bilang, Aji ada acara keluarga besok bakar-bakar ikan di Bendungan Ponre-ponre, datangki’ nah,” ungkapnya menirukan perkataan Ediy Asmar saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (21/12/2023) siang tadi.
Lebih lanjut Zainal mengungkapkan, pada malam Senin, mobil pribadinya dipakai anaknya dan mengalami kerusakan sehingga tak dapat digunakan sehingga dirinya harus memakai mobil dinas Baznas.
“Jadi saya putuskan gunakan mobil Baznas dan diantar oleh sopir. Itulah kenapa mobil Baznas ada di lokasi,” jelasnya.
Terkait dengan kedatangan mantan wakil Bupati Bone, Drs H Ambo Dalle yang juga merupakan caleg DPRD Provinsi Sulsel, ia mengatakan bahwa hal tersebut hanya kebetulan, karena pada saat di perjalanan menuju ke bendungan Ponre-ponre, dirinya dihubungi via sambungan telepon selular oleh Ambo Dalle.
“Saya ditelepon dan ditanya lagi dimana. Kemudian saya balas, lagi di jalan menuju Bendungan Ponre-ponre, pak Ambo kemudian bilang bisa gabung pak ustadz, saya jawab bisa,” lanjutnya.
Setiba di lokasi kata H Zainal, dirinya melihat situasi ramai dan orang-orang mulai berdatangan hingga akhirnya memilih mempercepat acara lalu meninggalkan lokasi.
“Saya melihat sudah ramai, kecurigaan sudah muncul akan ada pembahasan politik, jadi saya pamit, keluarga meminta agar tetap di lokasi. Namun saya pamit dengan mengatakan, tidak boleh hadir ketika bahas masalah politik,” terangnya.
Terkait dengan adanya orasi politik dalam kegiatan tersebut dia memastikan terjadi saat dirinya telah meninggalkan lokasi.
“Saya berangkat pulang, dan saya tidak tahu apa yang terjadi di belakang” tuturnya.
Selain itu, terkait potingan seseorang di media sosial terkait bantuan Baznas yang disalurkan melalui tangan H Ediy, menurutnya itu hanya kesalah pahaman.
“Bisa jadi H Ediy yang mengarahkan orang tersebut untuk meminta bantuan ke Baznas, sehingga narasi yang dibngunnya seperti itu, narasinya ambigu. Intinya tak ada penyaluran bantuan Baznas melalui caleg atau melibatkan caleg,” sebutnya.
“Terkait tudingan-tudingan miring itu, silakan dibuktikan, jangan asal tuding yang menjelekkan kami,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan Basnas Kabupaten Bone, Rusmin Igho menyampaikan bahwa tudingan penyaluran bantuan mengikutsertakan Caleg tidak benar.
“Secara kelembagaan, saya bantah keras itu, tidak ada seperti itu, bahwa kalau penyaluran bantuan mengikut sertakan caleg dan dipolitisasi itu tidak benar,” tegasnya.
Dijelaskannya, penyaluran bantuan Baznas itu harus melalui beberapa tahap yang cukup ketat.
“Mulai dari survei, pengecekan berkas, dan banyak tahapan lainnya. Tidak serta merta langsung disalurkan. Bahkan, saat penyaluran, pemerintah setempat juga hadir menyaksikan,” terang Igho sapaan akrabnya.
Ditambahkannya, Baznas Bone baru-baru ini meraih peringkat pertama pada Fundraising Zakat Baznas tingkat kabupaten se-Indonesia.
“Kami baru saja mendapat pengahargaan terkait tata kelola zakat terbaik se-Indonesia. Kami juga kaget tiba-tiba ada tudingan seperti itu,” pungkasnya. (Abdul Muhaimin)