banner 728x250 . banner 728x250

162 Orang Meninggal Akibat Gempa di Cianjur, Basarnas Kerahkan 112 Personel

Foto: Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi

ENEWSINDONESIA.COM, JAKARTA – Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB.

Sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan anak-anak.

banner 728x250

Dari data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disebutkan pula ada 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.

Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menegaskan bahwa tim SAR dari Basarnas maupun Potensi SAR telah melaksanakan operasi SAR di sejumlah lokasi terdampak.

Di sektor 1, tim SAR menyisir kawasan pusat gempa di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang.

Sektor 2 di kawasan Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil Kecamatan Cugenang.

Sektor 3 di Kampung Gasol Kecamatan Cugenang dan
Kawasan longsor di jalan nasional Cijedil.

“Operasi kami maksimalkan di sejumlah titik yang diduga masih terdapat korban jiwa. Tim kami juga berupaya menjangkau kawasan-kawasan terpencil yang juga terdampak,” tegas Kabasarnas saat konferensi pers di Loby Gedung Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022) pukul 09.00 WIB.

Bagi pihaknya, lanjut Kabasarnas, semua korban menjadi prioritas, orientasinya adalah mencari dan menyelamatkan nyawa korban yang terdampak untuk secepatkan dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis.

Kendala yang dihadapi tim SAR diantaranya lokasi terdampak yang masif, akses jalan rusak sehingga jarak jangkau tim SAR menuju lokasi sedikit terhambat, dan banyaknya korban yang tertimbun reruntuhan karena kejadian siang hari dimana korban masih berada di dalam ruangan atau di dalam rumah.

Hingga siang ini, Basarnas telah menerima laporan terdapat 27 korban hilang atau dalam pencarian.

Basarnas mengerahkan 112 personel dari Kantor SAR Bandung, Pos SAR Cirebon, Kantor SAR Semarang, Cilacap, Jakarta, dan dari Kantor Pusat diantaranya tim Basarnas Special Group (BSG).

Semua tim dilengkapi dengan peralatan urban SAR, diantaranya peralatan ekstrikasi dan peralatan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR).

“Kami juga mengerahkan helikopter HR-3604 untuk melaksanakan pantauan dari udara, sekaligus untuk evakuasi medias udara jika diperlukan,” imbuhnya.

Data terakhir yang direlease Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang, luka-luka 326 orang, dan pengungsi 13.784.

Sementara kerusakan rumah dan bangunan tercatat 2345 unit. Gempa tersebut juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik sehingga menutup akses jalan. (*)

Laporan: Adriana Lestari

banner 728x250 ,

Tinggalkan Balasan