banner 728x250

Soceng, Waspada Permintaan Instal Aplikasi Jasa Kurir Pengiriman Barang

Modus penipuan yang marak terjadi, yakni permintaan untuk meng-install aplikasi yang mengatasnamakan jasa ekspedisi atau kurir pengiriman barang.

ENEWSINDONESIA.COM, BONE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengimbau kepada nasabah dan masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus kejahatan perbankan.

Dalam hal ini social engineering (Soceng) atau soceng yang bisa terjadi kepada setiap nasabah tanpa memandang bulu asal bank.





Tindak kejahatan ini memanipulasi psikologis korban untuk melakukan langkah-langkah tertentu sehingga nasabah memberikan data pribadi atau kunci akses pada ‘brankas digital’ atau layanan mobile banking yang mereka miliki.

Kunci akses ini adalah username, dan password mobile banking yang tanpa sadar, nasabah berikan melalui website palsu.

Terbaru, modus penipuan yang marak terjadi, yakni permintaan untuk meng-install aplikasi yang mengatasnamakan jasa ekspedisi atau kurir pengiriman barang.

Cara kerjanya, pelaku berpura-pura sebagai kurir dan mengirimkan file ekstensi APK, disertai foto paket kepada korban. Korban pun diminta untuk mengeklik dan meng-install aplikasi tersebut.

Selanjutnya, korban harus menyetujui hak akses (permission) terhadap aplikasi sehingga dari sana data pribadi yang bersifat rahasia dalam handphone korban bisa dicuri oleh pelaku.

Data yang dicuri bisa sangat beragam, data yang bersifat pribadi dan berbagai informasi yang masuk melalui SMS, termasuk data perbankan yang bersifat rahasia seperti OTP (One Time Password) dan data lainnya dapat diambil oleh fraudster.

Seperti modus baru Soceng yang terjadi baru-baru ini di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

H. Amin selaku korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp39 juta akibat modus Soceng tersebut.

Kejadian berawal ketika korban menerima pesan Whatsapp yang mengaku sebagai karyawan sebuah perusahaan jasa pengiriman barang. Korban diarahkan untuk mengecek posisi pesanannya melalui format APK.

“Kebetulan memang saya ada pesanan barang Online. Tapi ketika saya klik hanya berputar-putar. Yah, saya berfikir yah sudahlah,” terangnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (8/12/2022).

Namun tiba-tiba, ia melanjutkan, ketika dirinya sedang menonton bola, hp miliknya terus berbunyi (sms masuk. Red).

“Ketika saya cek, saya kaget ada penarikan. Sms itu berturut-turut 8 kali, jadi saya cepat-cepat telpon operator BRI untuk memblokir rekening saya. Jadi ada sisa 9 juta di rekening saya,” sebutnya.

Atas kejadian tersebut, korban kemudian melapor ke pihak kepolisian dan juga melaporkan ke pihak BRI Cabang Bone berharap dananya bisa digantikan.

Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah,” kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto dikutip dari Tempo, Ahad (11/12/2022).

BRI, kata Aestika, secara masif terus melakukan himbauan kepada nasabah agar lebih berhati-hati, serta tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.

Nasabah juga diimbau meningkatkan kewaspadaan dengan tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan yang bersifat rahasia (seperti user id mobile banking, password, PIN, One Time Password/OTP dsb.) kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.

Apabila masyarakat sudah terlanjur meng-install aplikasi yang tidak dikenal tersebut, maka diimbau untuk segera melakukan uninstall aplikasi yang tidak dikenal tersebut.

Sementara jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar dapat segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017.

Nasabah juga diimbau untuk tidak mudah percaya kepada akun-akun social media tidak resmi yang mengatasnamakan BRI, adapun saluran komunikasi resmi BRI (centang biru/verified). ***

banner 728x250

banner 728x250

     

Tinggalkan Balasan