ENEWS TATOR •• Dua pasang petahana di 12 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di Sulawesi Selatan dinilai memiliki potensi lebih besar memenangkan pertarungan. Indikatornya karena komitmen dan tidak terkesan sedang ribut, atau berebut kue kekuasaan.
Keduanya, yakni pasangan petahana pilkada Tana Toraja Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara, dan pasangan incumbent Gowa Adnan YL-Abd Rauf Kr Kio.
Nicodemus-Victor akan diusung koalisi partai NasDem-Golkar di pilkada serentak 2020 mendatang, yang dua-duanya memiliki kursi terbanyak di kabupaten Tana Toraja, yakni masing-masing 6 dan 7 kursi. Beberapa partai dikabarkan akan menyusul.
Umumnya, di sejumlah pilkada di Indonesia, baik pilgub maupun pilbup, petahana yang maju kembali dan komitmen tetap berpasangan mayoritas kembali memenangkan pertarungan.
“Banyak petahana memilih jalur aman dengan tetap berpasangan demi memenangkan kembali pertarungan. Tapi, yang komitmen berpasangan kembali sangat jarang. Yang komitmen ini patut diapresiasi karena tidak memberi sinyal keserakahan,” kata pengamat politik Universitas Bosowa Makassar, Arief Witjaksono, Rabu (19/08/2020).
Menurutnya, rahasia menangnya petahana yang memilih tetap berpasangan memunculkan beberapa persepsi publik secara positif, yakni stigma sebagai kandidat yang komitmen, tidak serakah, dan amanah.
“Banyak contoh petahana yang tetap komitmen berpasangan kembali memiliki peluang menang lebih besar. Dan berhasil menyedot kepercayaan publik. Dibandingkan dengan pasangan yang berganti pasangan karena ada indikasi pecah kongsi, atau mungkin tidak satu prinsip,” katanya.
Dia menambahkan pasangan seperti ini bukan berarti tak memiliki kendala. Salah satunya resistensi dari partai politik yang ngotot menitip kadernya.
“Hanya saja, khusus Tana Toraja dan Gowa ini nyaris tak memiliki resistensi karena terbukti mendapat sokongan parpol pemilik kursi terbesar, seperti Golkar dan Nasdem,” bebernya.
Di Pilgub Sulsel, lanjut Arief, terjadi di era gubernur-wakil gubernur, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang SAYANG), yang memimpin selama dua periode.
Petahana vs Mantan
Nicodemus-Victor akan ditantang mantan Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (Demokrat) dan Albert Patarru-John Diplomasi (PDIP-Hanura).
Pilkada 2015 lalu, Theofilus juga maju dengan status petahana namun dikalahkan Nico-Victor. Theofilus saat itu berpasangan dengan Yohanis Lintin Paembongan (PDIP-Golkar). Salah satu penyebab kekalahan karena tak didukung mayoritas kader Golkar, meski partai sebagai pengusung.
Demikian pula Zadrak yang diusung Gerindra juga kalah dari Nico-Victor. Di pilkada serentak 2020, dua mantan cabup yang kalah ini, Theofilus dan Zadrak, memilih berpasangan untuk melawan petahana Nico-Victor. (*)