MAJENE, ENEWSINDONESIA.COM – Puluhan mahasiswa yang menamai dirinya Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) sekira pukul 03.00 Wita sore, Jumat 21 Mei 2021. Mereka memadati bundaran pertokoan Kabupaten Majene dalam rangka melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk peringatan 23 tahun reformasi.
Dalam orasi yang mereka sampaikan, meminta agar pemerintah Kabupaten Majene mewujudkan cita-cita reformasi yang selama ini diperjuangkan mahasiswa salah satunya di lingkup pendidikan.
Kordinator lapangan, Andi Sultan Agung yang dikonfirmasi media enewsindonesia mengatakan bahwa di Kabupaten Majene yang selama ini digelar Kota Pendidikan justru belum maksimal karena banyaknya kualitas pendidikan di pelosok-pelosok yang berjalan tidak sesuai harapan.
“Tepat hari ini 23 tahun reformasi dimana jaman reformasi adalah jaman dimana sistem orde baru di tumbangkan, oleh karena itu kami mengharapkan reformasi bukan hanya cerita sejarah belaka, tapi kami ingin agar reformasi itu dijalankan khususnya di lingkup pendidikan di wilayah Kabupaten Majene yang kita cintai ini. Di Majene ini tepatnya di wilayah pelosok seperti di Kecamatan Sendana, Kecamatan Malunda Kecamatan Ulumanda fasilitas pendidikan belum memadai ditambah tenaga pendidikan disana kebanyakan tenaga honorer mungkin kepala sekolahnya saja yang PNS,” terangnya.
“Jadi melalui aksi kami ingin agar pemerintah, memperhatikan ini jangan hanya mendengarkan saja tapi tidak berbuat karena jika pemerintah ingin dan betul-betul peduli kenapa tidak? Pungkas Andi sultan Agung yang merupakan mahasiswa Unsulbar ini.