ENEWS POLMAN •• Pengerukan atau normalisasi sungai yang berada di Kecamatan Matakali, Polewali Mandar (Polman) dihentikan akibat anggaran telah habis.
Sebelumnya, target pengerukan sungai Matakali sepanjang 10 kilometer hingga ke muara. Tetapi pekerjaan baru mencapai kurang lebih sekira dua kilo meter. Normalisasi sungai tersebut dihentikan karena keterbatasan anggaran.
Menindak lanjuti permasalahan pengerukan sungai di Kecamatan Matakali tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar (Polman) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruangan Komisi III DPRD Polman, Senin (10/2/2025).
RDP tersebut dihadiri oleh sejumlah warga Matakali, Kepala Dinas PUPR Polman dan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Mamuju.
Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua DPRD Polman, Amiruddin menuturkan untuk menuntaskan pengerjaan sungai Matakali membutuhkan anggaran sekitar Rp785 juta.
“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah. Red) bagi kami, khususnya di Komisi III dan teman-teman di banggar serta masyarakat Matakali untuk bisa mengawal ini. Anggaran bisa disiapkan agar pengerjaan sungai yang ada di Matakali berlanjut,” kata Amiruddin.
Politisi PKB itu menjelaskan, jika pihaknya akan segera membahas penganggaran untuk penanganan sungai Matakali dan itu akan dibahas setelah pelantikan Bupati Polman terpilih.
“Bupati dan Wakil bupati Polman yang sudah dilantik akan menuju ke Hambalang. Nanti kita lihat apakah Sekda Polman akan diperintahkan bupati untuk membahas itu atau bagai mana, kita tunggu saja,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan BWS Sulawesi V, Rangga menjelaskan, rencana awal penanggulangan darurat ini akan dikerjakan sekitar 10 KM, namun terjadi perampingan anggaran sebanyak 80 persen sehingga pengerjaan sungai Matakali hanya sekitar 1.5 Km saja.
“Pengerjaan sudah mencapai 1.2 Km, masih tersisa 300 meter lagi, untuk porsi balai hanya seperti itu, rencana awal sebelum kita survei lapangan itu sekitar 10 KM,” urainya.
Menurutnya, pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten Polman terkait rencana bantuan penganggaran pengerjaan sungai Matakali.
“Kita masih menunggu karena akan dilanjutkan dari pihak Pemda Polman. Alat dan operator masih ada di lokasi, pengerjaan tidak dihentikan hanya saja pembiayaan kita masih tunggu dari Pemkab,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Matakali, Zainal Abidin mengaku heran saat mengetahui adanya perampingan anggaran. Mereka tidak menyangka jika pengerjaan sungai ini hanya dilakukan beberapa kilometer saja.
“Awalnya kita kerja mulai dari muara. Kok, tiba-tiba berubah. Perubahannya itu tiga hari berubah, alat pindah setelah difoto, turun lagi. Kemudian dinaikkan lagi, rencananya ke muara tapi tiba-tiba bekerja di sekitar jembatan di sisi kiri,” kesalnya.
“Kami tidak bertanya karena kami anggap pengerjaannya 10 km akan terus dilakukan. Tetapi di tengah pengerjaan, kami dapat info bahwa hanya sekian km saja yang bisa terlaksana akibat pengurangan anggaran,” tambahnya.
Ia mengeluhkan, pengerjaan normalisasi sungai dinilai hanya menambah permasalahan sebelumnya.
“Pengerukan sungai ini hanya menambah masalah banjir, karena pengerjaannya tidak dituntaskan ke muara, seakan-akan ini hanya membuat kubangan baru,” tandasnya.
(Hasbi Waluyo)