banner 728x250 . banner 728x250
Bone, News  

Pemda Bone Longgarkan Lalu Lintas Ternak, Ini Syaratnya

Foto: Ilustrasi (Dok. Istimewa)

ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terus dimassifkan. Hal itu tergambar dari capaian vaksinasi.

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menuturkan Kabupaten Bone masuk urutan ke empat memiliki populasi ternak Sapi terbesar di seluruh Indonesia. Dengan populasi 450 ribu ternak yang ada di Bone.

banner 728x250

Lebih lanjut ia mengatakan sebagai langkah serius pengendalian dan pencegahan penularan PMK di Kabupaten Bone pihaknya sempat meminta seluruh kecamatan untuk tidak melalulintaskan ternaknya.

“Jadi kita imbu lewat surat edaran dain ini berlaku selama 15 hari,” terangnya.

Namun kata dia, saat ini ada perintah dari pusat diminta untuk melonggarkan lalulintas ternak di kabupaten Bone. Sehingga pihaknya harus taat atas itu.

“Jadi mulai hari ini (Kemarin) sudah bisa dilalulintaskan sapi baik itu untuk diperjualbelikan. Tetapi tentu ada beberapa kriteria yang perlu dipenuhi,” ucapnya.

Persyaratan yang harus dipenuhi yakni harus dilakukan karantina selama satu minggu sebelum dikeluarkan dan telah divaksin, dan sebaiknya ada petugas kesehatan hewan yang memastikan bahwa sapi yang keluar dijamin kesehatannya.

“Termasuk kita juga ketika mau membeli harus seperti itu mekanismenya atau persyaratannya,” ujarnya.

Kata dia hal kebijakan tersebut diambil karena mengambil pertimbangan dari sektor ekonomi masyarakat agar tidak menjadi terbawah. Karen banyak kebutuhan ekonomi masyarakat sumbernya ada pada sapi yang diperjualbelikan.

“Seperti ada mau jual sapi untuk kebutuhan sehingga menghambat perputaran ekonomi masyarakat ketika ada pelarangan lalulintas,” terangnya.

Andi Fahsar juga mengatakan lalulintas ternak Bone selalu dipantau oleh pusat karena wilayah Bone dianggap sebagai lumbung ternak. Hal itu yang mendasari sehingga mesti menjadi atensi khusus.

“Bahkan ada daerah di Bone yang lebih banyak ternak daripada penduduk, yaitu di daerah Libureng. Kita juga lihat PMK perlahan menurun karena kesiapsiagaan satgas kita yang sampai bermalam di daerah melakukan vaksin PMK,” ungkapnya.

Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone, Andi Yuliati menuturkan hingga saat ini pelaksanaan Vaksin PMK di Kabupaten Bone menunjukkan progres yang sangat positif.

“Terlihat jumlah hewan yang telah tervaksin mencapai 95 ribu ekor, dan tercatat ada 2152 ekor hewan yang sakit,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan hingga saat ini ada 14 Kecamatan di Kabupaten Bone yang hewanya terdampak virus PMK. Maka dari itu wilayah tersebut terus menjadi pusat perhatian oleh pihaknya.

“Kita berharap pengendalian PMK ini harus menjadi perhatian bersama dan membutuhkan dukungan tambahan anggaran operasional yang memadai. Dan memang capain PAD kita saat ini terhambat karena masih ada PMK,” terangnya. (*)

banner 728x250 ,

Tinggalkan Balasan