ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum. Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dilaporkan, inflasi year of year (yoy) menyentuh angka 2,84 persen di 2023 atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 112,57 pada Desember 2022 menjadi 115,77 pada Desember 2023.
Inflasi di Bone ini tercatat di BPS berada di bawah Makassar sebagai daerah dengan inflasi tertinggi yakni 2,89 persen.
Dari data yang dihimpun di badan pusat statistik tercatat penyumbang utama inflasi ini disebabkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yang mana tertinggi adalah kelompok makan, minum dan tembakau dimana kelompok ini menyumbang 6,29 persen.
Masalah ini mencuat dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Laporan Evaluasi Kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) di Rumah Jabatan Bupati Bone, Watampone, Selasa (23/4/2024) kemarin.
Plt Kepala BPS Bone, Andi Asia Hasan Basri menyampaikan, pemerintah harus mewaspadai komoditi beras, ini disebutnya menjadi pemicu utama inflasi di Bone pada 2023.
“Soal beras ini sebenarnya yang picu inflasi tinggi di Bone, itu banyak-banyak di beras (kenaikan), ini perlu perjatian,” imbuhnya mengingatkan.
Beras sendiri kata dia merupakan komoditi utama untuk konsumsi sehingga cukul rawan. Hal ini pun harus dipastikan stabil, apalagi pada Februari mendatang akan ada pesta demokrasi dan tentunya ini akan membawa pengaruh yang kuat.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muh Angkasa mengatakan masalah beras ini diakui perlu diatensi, apalagi belakangan terjadi anomali kekeringan akibat el Nino di 2023 lalu. Ini disebutnya berpengaruh pada produksi.
“Dampak el nino luar bisa pengaruhi dampak produksi,” imbuhnya.
Dia mengatakan secara nasional Bone menjadi lumbung pangan namun kenyataan di lapangan harga beras konsisten naik.
“Bahkan ada kemungkinan Januari bisa naik lagi, karena kebutuhan makin naik, belum mencerminkan penurunan harga (beras). Di pasar di bawah 12 ribu, tapi ke depan bisa saja di atas, ini bisa picu inflasi,” terangnya.
Menurutnya Bone masih lemah pada aspek distribusi, apalagi sampai saat ini belum ada kerjasama yang dijalin antar daerah. *