ENEWSINDONESIA.COM, SULTENG – Belakangan ini masyarakat rindu akan hadirnya sosok pemimpin yang merakyat, sederhana dan bersahaja. Kerinduan itu yang berlangsung lama membuat rakyat lelah dan melampiaskan melalui Pemilu Legislatif maupun Pilkada. Pelampiasan itu berbentuk money politic dan golput setiap perhelatan demokrasi berlangsung.
Nah, kali ini Jurnalis Enewsindonesia.com menemukan sosok kesederhanaan dalam diri politisi asal Partai Nasional Demokrat (Nasdem),Ibrahim,A.Hafid yang merupakan anggota DPRD Propinsi Sulawesi Tengah asal Daerah Pemilihan Dapil Kabupaten Parigi Moutong yang terbentang dari Kecamatan Sausu hingga Kecamatan Moutong.
Kesederhanaan telah tertanam dalam diri Ibrahim Hafid sebelum dan sejak dia memulai bersinggungan dengan politik praktis mulai dari menjabat sebagai anggota DPRD Sulteng dikomisi IV juga Anggota dari Badan Anggaran sekaligus sebagai Ketua Fraksi Nasdem di DPRD Sulteng.
Dengan pertemuan yang direncanakan disela sela kunjungan kerjanya di kota Parigi selaku anggota Komisi IV, penulis sempat berbincang-bincang dengan beliau tentang perkembangan olah raga sepak bola terkhusus diwilayah Parigi Moutong yang saat ini lagi hangat hangatnya mengikutsertakan 2 tim asal Kabupaten ini dalam kompetisi Liga 3 Region Sulteng yakni Persipar (Parigi) dan Persitimo (Tinombo,Tomini dan Moutong) 2 klub yang mewakili kutub utara dan selatan kabupaten ini.
Selain tentang Liga 3 Region Sulteng juga yang tak luput dari bincang pagi kami adalah tentang pembentukan Struktur kepengurusan Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) Kabupaten Parigi Moutong yang penulis coba tawarkan kepada Beliau untuk menahkodai Lembaga ini,secara kebetulan penulis adalah salah satu pengurus propinsi dilembaga BLiSPI Propinsi Sulteng.
“Saya turut mendukung kebangkitan Olahraga Sepakbola diPropinsi ini terkhusus kabupaten Parigi Moutong,olehnya itu saya terima posisi yang diamanahkan dan akan menyusun komposisi kepengurusan BLiSPI di Parigi Moutong mengingat banyaknya talenta talenta muda yang berbakat di wilayah ini yang perlu kita bina dan kembangkan,” ujar politisi kelahiran Bobalo, 23 Januari 1971 tersebut.
Ketika ditanya tentang kesiapan beliau dalam kontestasi Pemilihan Bupati/Wakil Bupati Parimo beliaupun mengatakan kepada kami jika teman teman ataupun ataupun keluarga yang lain mendukung,saya siap maju.
“Maju dalam pileg tentu saja berbeda dengan situasi maju di pilkada,sebab yang menentukan pertama adalah partai politik yang mendorong kadernya untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” kata politisi yang mengawali karirnya dari bawah saat menjadi ketua RT dilingkungannya.
“Semua kader Partai Nasdem punya peluang yang sama,jadi masyarakatlah yang menjadi basis poling untuk menentukan siapa yang layak diusung oleh partai dalam suksesi nanti.”pungkasnya.
Mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulteng inipun sangat berterimah kasih kepada masyarakat di Dapilnya yang telah mengamanahkan dirinya untuk menjadi perwakilan di Legislatif.
“Saya berterima Kasih pada Konstituen saya yang telah mengamanahkan pada saya sebagai perwakilan di Legislatif dan ini merupakan satu bentuk pertanggungjawaban saya untuk lima Tahun kedepan,namun harap dimaklumi dalam satu tahun ini saya belum bisa berbuat maksimal, dikarenakan kita lagi dalam masa pandemi covid 19 sehingga banyak anggaran yang terpangkas sehingga kami belum maksimal dalam hal pemberdayaan,” tutupnya.
Dari raut wajahnya yang jauh dari embel-embel seorang Wakil Rakyat, Penulis sebagai jurnalis sekaligus masyarakat yang ada di Dapil beliau, kagum dengan sikap dan cara Ibrahim A.Hafid menjalani kehidupan yang jauh dari gaya elitis sebagaimana sikap pejabat kita sekarang yang selalu minta dilayani dan dihormati serta belagak anak gedongan. Sedangkan beliau jauh dari kesan tersebut. Penulis cukup terkesan karena politisi yang dikenalnya ini tetap hidup dalam kebersahajaan sampai dengan hari ini Sabtu 23 Oktober 2021
Akhirnya pertemuan kamipun harus diakhiri berhubung ada agenda lain yang harus beliau hadiri dalam kapasitas sebagai seorang legislator.
(Arik)