BONE, ENEWSINDONESIA.COM – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Tolak Tambang Bontocani menggelar aksi di Kantor DPRD Bone dan Kantor Bupati Bone, Kamis (6/5/2021).
Mereka menuntut bupati bone segera mendesak provinsi untuk mencabut izin PT Emporium Bukit Marmer dan menghentikan aktivitas pertambangan di Kecamatan Bontocani. Mereka meminta DPRD Kabupaten Bone segera mencabut rekomendasi IUP pertambangan yang ada di Bontocani.
Sebab, di Bontocani merupakan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Walannae. Ada pula Gua Uhallie yang kini keberadaannya terancam, lalu di lokasi tersebut memiliki pula DI Sekitar 100 H, ini akan berdampak bahkan sampai hari ini sudah dirasakan oleh masyarakat. Di pertambangan juga terdapat dua Gua atau Leang yang masuk dalam WIUP perusahaan yakni Leang Biccu dan Leang Ondungan.
Para massa aksi diterima oleh Aswar selaku Asisten 1 dari Bupati Bone dan sejumlah anggota DPRD Bone yakni: Andi Idris Rahman, Abd Rahman, Mulyadi, dan Andi Herianto Bausad. Dari beberapa DPRD penerima aspirasi yang hadir tidak ada satu pun perwakilan dari Dapil Bone Selatan yang didalamnya termasuk Bontocani.
Salah seorang peserta aksi, Andi Angriawan mengatakan, ada beberapa anggota DPRD perwakilan Bone Selatan, namun tidak hadir di jam kantor. “Untuk apa kita pilih lagi perwakilan yang tidak bisa mewakili kita,” katanya.
“Pada saat kami ditemui di depan Kantor Bupati Bone, kasatpol PP BONE siap mempertemukan kami bersama Bupati Bone yakni: Andi Fahsar padjalangi.
Beliau siap menjamin hal itu karna beliau pula pernah menjabat sebagai Camat di Bontocani, jadi beliau memahami betul dinamika di Bontocani mengenai tambang,” lanjutnya.
Diketahui, dari hasil pertemuan dengan pertemuan pada saat aksi tadi, DPRD Bone akan melaksanakan RDP dengan waktu 3 hari kedepan dan akan mengundang instansi terkait guna membahas pertambangan di Bontocani.
“Warga asli Bontocani itu mengakui sudah tiga kali melakukan demonstrasi mengenai tambang ini tetapi belum ada hasil yang bisa kami simpulkan,
bahkan Pemerintah Kabupaten Bone serta DPRD Bone seolah menutup mata,” tambahnya.
“Kita hanya dibenturkan dengan bukan komisinya. Kami kecewa, terutama dari selatan. Ada apa? Kita tidak percaya DPRD perwakilan selatan. Suruh mengundurkan diri saja,” pungkas Andi Angriawan.(*)