AIA Sebut Sulsel Dianaktirikan dalam Pembangunan Infrastruktur

Foto: Andi Iwan Darmawan Aras. (AIA)

ENEWS JAKARTA •• Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menilai pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan (Sulsel) selama ini kurang mendapat perhatian dan alokasi anggaran yang memadai.

Hal itu disampaikan AIA dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada 30 Oktober 2024.

banner 728x250

 


 

Terkait hal itu, AIA meminta pemerintah pusat untuk memberi prioritas lebih pada anggaran sungai dan irigasi di Sulsel.

AIA, mengungkapkan bahwa kebutuhan anggaran untuk penanganan sungai mencapai ratusan miliar, namun hanya dialokasikan sekitar Rp15-20 miliar.

Menurutnya, alokasi ini jauh dari cukup dan berpotensi memicu masalah sosial di masyarakat.

“Anggarannya ratusan miliar, tapi yang dialokasikan hanya Rp20 miliar atau Rp15 miliar. Kapan masalah ini bisa selesai? Dampaknya menimbulkan masalah sosial di masyarakat, terutama di antara desa-desa,” ujarnya.

Sebagai Bendahara Umum DPN HKTI, AIA menyoroti peran Sulsel sebagai daerah penyangga pangan nasional, namun tidak mendapatkan perhatian anggaran yang proporsional.

Ia menyebutkan bahwa di beberapa daerah lain, sungai mendapatkan alokasi dana hingga triliunan rupiah, sedangkan Sulsel seolah terabaikan.

“Kami di Sulsel ini merasa dianaktirikan. Sebagai daerah penyangga pangan, kami butuh sungai dan irigasi yang optimal, namun perhatian dan alokasi anggarannya jauh di bawah daerah perkotaan,” tambah AIA.

Badan Kehormatan BPP Hipmi ini juga menekankan perbedaan kondisi antara masyarakat desa dan kota.

Menurutnya, masyarakat perkotaan memiliki lebih banyak pilihan saat terjadi banjir, sedangkan masyarakat desa sangat bergantung pada sawah dan lahan mereka yang seringkali terdampak banjir.

Di akhir pemaparannya, Ketua Gerindra Sulsel ini berharap agar Kementerian PU lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat pedesaan, khususnya dalam hal alokasi anggaran sungai dan irigasi, yang seharusnya lebih difokuskan di daerah yang masih membutuhkan pembangunan infrastruktur dasar. (Enews)

     

Tinggalkan Balasan