VIDEO: Honor Paskibraka Majene yang Dijanjikan

Featured Video Play Icon

ENEWSINDONESIA.COM, MAJENE ▪︎ Viralnya sebuah video di media sosial yang menyampaikan bahwa honor Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang bertugas paga 17 Agustus 2023 lalu yang dijanjikan oleh Pemda Majene belum dibayarkan.

Bahkan, dalam video viral tersebut menyampaikan bahwa pihak Paskibraka sudah dua kali datang ke pihak Pemda Majene namun tak mendapatkan hasil apa-apa.

banner 728x250

 


 

Hingga saat ini, Enewsindonesia.com belum mengetahui siapa pria di dalam video yang berdurasi 1 menit 22 detik tersebut.

Dengan viralnya video tersebut, Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengaku telah memerintahkan OPD terkait untuk memperhatikan pemberian bonus kepada anak-anak paskibraka.

“Beberapa hari lalu, saya sudah hubungi pihak OPD yang menangani dan katanya uangnya sudah ada dan akan dibayarkan setelah hari libur nanti,” ungkap Bupati Majene sebagaimana dikutip dari Telukmandarcom.

Meskipun demikian, polemik tersebut mengundang simpati dari ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STAIN Majene, Syamsuddin. Menurutnya, hal itu (honor yang tak dibayarkan) sudah sangat keterlaluan.

Dikatakan Syamsuddin, persoalan tersebut tidak dapat didiamkan. Jika memang Pemda Majene beritikad baik, kenapa tidak dibayarkan jauh sebelumnya?

“Pemkab Majene terkesan lalai dari tanggung jawab, terutama dengan dinas yang menaungi hal tersebut. Tindakan baru ada ketika ada gerakan protes,” kata Syamsuddin, Senin (25/12/2023).

Syamsuddin mempertanyakan kemana anggaran honor yang dijanjikan tersebut.

“Kalau memang anggaran tidak siap, kenapa menjanjikan sesuatu yang manis padahal kita tahu bahwa menjalani latihan sebagai pasukan pengibar bendera merah putih itu sangat melelahkan. Ada apa? Kenapa kejadian ini sampai terjadi?” Tanya Syamsuddin dengan nada geram.

Ditambahkannya, Bupati Majene baru mengeluarkan pernyataan sikap di salah satu media online setelah ada video kritikan.

“Beliau terkesan nanti dikritik dan diprotes baru menunaikan kewajiban, dan selalu mencari pembenaran. Seharusnya sebagai bupati, dirinya harus mengevaluasi dinas yang menaungi, kenapa sampai kejadian ini dapat terjadi? Kalau perlu diberi sangsi,” tegas Syamsuddin.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Ariansyah yang coba dikonfirmasi melalui sambungan telpon whatsapp belum memberikan jawaban.

Jurnalis: Arfan Renaldi

  banner 728x250    
Editor: Abdul Muhaimin