ENEWS MAMUJU •• Pasangan suami istri, Sannang (65) dan istrinya H. Bondeng (60) warga Dusun Mapassing Desa Kalonding, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Maumuju, Sulawesi Barat (Sulbar) yang hanyut terseret derasnya arus Sungai Karama belum ditemukan hingga Jumat sore, 3 Januari 2020.
Dia dinyatakan hilang sejak Rabu, 1 Desember 2019 lalu, sekira pukul 16.00 Wita. Kejadian tersebut berawal saat Sannang menggunakan perahu kecil berangkat dari dusun Bareang menuju Dusun Mapassing Desa Kalonding.
Dalam perjalanan, perahu yang dikendarainya menabrak kayu di sungai sehingga perahu tenggelam.
Sedangkan cucunya, Isma (7) yang merupakan salah satu penumpang perahu kecil itu ditemukan warga dalam kondisi selamat.
Dia berpegangan di perahu yang patah pada saat menabrak kayu di sungai namun tetap ikut hanyut karena arus sungai yang kencang.
“Sampai sore ini korban belum ditemukan. Sudah hari ketiga pencarian di sekitat TKP jadi sebentar malam kita evaluasi. Kemungkinan besok kita bergeser ke hulu,” kata Kepala BPBD Mamuju, Ali Rahman, Jumat, 3 Januari.
Dia mengungkapkan pencarian pada hari ini, Sabtu, 4 Januari akan dilakukan di sekitar jembatan Desa Tarailu sampai agak ke muara laut.
“Sejak kejadian kita bagi dua pos, pertama daerah TKP Basarnas bersama Brimob Polda Sulbar. Kalau di hulu kami bersama Polairud Polresta Mamuju. Besok kami bergabung di area muara,” katanya.
Sedangkan mesin dan perahu sudah ditemukan sejak hari pertama oleh warga bersama anak Isma yang selamat. Dia berpegangan di atas perahu.
“Perahu tidak ada masalah, kayaknya korban terlempar dari atas perahu saat menabrak itu. Anak kecil tidak apa-apa, dia pegangan di perahu. Perhaunya tidak terbalik karena barang-barang di atas perahu juga aman semua,” katanya.
Kepala Basarnas Pos Sar Mamuju, Muhammad Fathur Rachman mengatakan operasi SAR ke 3 ditutup pukul 17.00 wita, Jumat, 3 Januari. Kemudian pencarian akan di lanjutkan esok harinya.
“Sesuai SOP pencarian akan dilakukan tujuh hari, namun akan dipertimbangkan melalui teknis evaluasi operasi SAR setiap harinya untuk dapat dilanjutkan 3,5, atau 7 hari berdasarkan tanda-tanda keberadaan korban di lapangan,” jelasnya.
Adapun tim pencari yang terlibat yakni dari Basarnas Mamuju 6 personel, Brimob Polda SulBar 15 personel, BPBD Mamuju 6 personel dan Polairud Polresta Mamuja lima personel.
Alat yang digunakan yakni satu unit Rubber Boat Basarnas, satu unit Speed Boat Polairud Polresta Mamuju.
“Belasan unit perahu katinting warga setempat. Area pencarian Dilokasi kejadian hingga muara sungai Tarailu,” jelasnya. (Enews)