NTT, Sikka  

Proyek Turap Mangkrak di Nangahale Bahayakan Warga, Diharap Perhatian Pemda

Kondisi turap yang hancur karena tak kuat menahan ombak. (Dok. Faidin)

ENEWSINDONESIA.COM, SIKKA – Turap yang dibangun di sepanjang jalan bagian pantai Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sangat memprihatinkan.

Keadaan ini membuat panik para warga, terlebih warga Dusun Namandoi dan Dusun Nangahale yang berlokasi dekat dengan pantai.

banner 728x250  
 

Dalam pantauan media Enewsindonesi.com kondisi jalan nyaris putus karena pengerjaan turap tidak rampung. Semen campuran yang digunakan membangun turap tersebut tidak kuat, sehingga turap tidak bertahan lama untuk menahan hempasan ombak.

Kepala Sekolah MIS Al-Fatah Nangahale Rasman Nurdin menyampaikan bahwa dampaknya bukan sekedar perumahan warga yang jadi sasaran ombak bahkan beberapa bangunan sekolah yang berada di sekitar pantai Desa Nangahalepun akan ikut roboh.

“Tiap tahun kita selalu jadi korban empuk di sekolah, termasuk siswa/ siswi yang melakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) merasa tidak nyaman. Apa lagi di musim Barat,” kata dia, Senin (5/12/2022).

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Nangahale, Sahanuddin mengatakan bahwa benar memang ada pengerjaan turap di sepanjang pantai Desa Nangahale di tahun 2021 yang ditender oleh PT. DEWI SARTIKA yang pemiliknya atas nama Baba Hok.

Ia menyebut pengerjaannya tidak sampai selesai dan bahkan mangkrak karena keterbatasan dana yang digelontorkan.

“Dana tersebut dianggarkan lewat Dinas BPBD dan diberikan tenderan kepada Baba Hok (PT. DEWI SARTIKA), namun dari pihak BPBD anggaran tersebut belum diketuk untuk tahun 2021 terkait perampungan” ungkap Kades Nangahale.

“Pengerjaan ini sudah di survei sebelumnya oleh Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kepala BPBD),” sambungnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya telah menggelar pertemuan bersama pihak DPRD. Pihak DPRD mengatakan bahwa penganggaran terkait turap tersebut belum disetujui saat menggelar rapat dengan Pemda.

“Selaku pemerintah desa, kami juga sudah membahas anggaran pembuangan batu penahan ombak di desa bersama anggota BPD,” ujarnya.

Baca: https://enewsindonesia.com/tersangka-korupsi-bumdes-gotalamo-dilimpahkan-ke-ternate/

“Kemudian terkait pembahasan kami di desa akan kami segera realisasikan di sekitar bulan Desember 2022 ini kalau tidak ada halangan,” tambahnya.

Ia berharap kedepan agar pihak Pemda bisa memperhatikan hal ini dan menggelontorkan dana untuk perampungan pengerjaan turap penahan ombak. (Faidin)

     

Tinggalkan Balasan