Bone  

Pemkab Bone Akan Benahi Tujuh Titik Tak Miliki Akses Jaringan Memadai

Foto: Salah satu tower jaringan internet di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. (Dok. Enews)

ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Terdapat sejumlah tujuh titik di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk sebagai kawasan blankspot atau belum memiliki akses jaringan internet memadai.

Kepala Bidang Teknologi Informatika Bone, Geldy Adhitra Gunawan mengatakan, ketujuh titik ini merupakan hasil survei oleh Dinas Kominfo Kabupaten Bone, dimana ini terbagi ke dalam tiga kecamatan, masing-masing di Bonto Cani sebanyak 4 titik, Tellu Limpoe 2 titik dan Ponre satu titik.



banner 728x250

“Jadi yang banyak itu di Bontocani, karena ada memang desa-desa di sana itu yang tertutup oleh pegunungan,” imbuhnya, Kamis (22/2/2024).

Untuk pengadaan jaringan dengan menggunakan fiber optik kata dia, akan cukup sulit karena kondisi pegunungan yang membutuhkan kabel yang lebih panjang.

Menurutnya salah satu solusi yang bisa ditempuh agar akses jaringan di sana bisa memadai adalah dengan menggunakan akses jaringan satelit.

Geldy mengatakan, pengajuan bantuan pengadaan jaringan ini sudah dilakukan pihaknya ke Kementerian Komunikasi dan Informatika setelah adanya pertemuan dengan Kementerian di Makassar beberapa waktu lalu, dimana realisasi dijanjikan segera dilakukan di tahun ini.

“Karena kalau kita mau berharap menggunakan anggaran Pemda itu anggaran besar dan kita taumi kondisinya,” ujarnya.

Hanya saja, untuk titiknya daerah bukan menjadi penentu, ini tetap berada di pusat. Meski demikian dari laporan di lapangan, pembenahan ini sudah mulai masuk di Kecamatan Ponre dan beberapa titik di Kecamatan Bonto Cani.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bone, Barham Bachtiar mengatakan 27 kecamatan di Bone sebenarnya telah memiliki akses jaringan, hanya saja masalah utama ada pada kontur dan kondisi geografis dari wilayah Bone.

“Jadi kalau mau dibilang blankspot itu sebenarnya tidak ada karena kalau mau dilihat juga di Bontocani misalnya ada jaringan, beberapa wilayahnya itu dapat jaringan cuma karena terhalang gunung jadi ada beberapa yang tidak dapat,” jelasnya.

Sehingga untuk menakar blankspot per kecamatan tidak bisa dilakukan, melainkan per titik desa.

“Kalau pergi ke Kecamatan Ulaweng ada itu di tikungan itu sama sekali tidak ada, dari arah Sumpanglabbu kalau hendak masuk ke Bone, nah di situ terhalangi,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa warga yang kesulitan akses jaringan ini memilih menggunakan vocer yang dijual oleh pihak swasta di beberapa desa. Vocer internet ini dihargai Rp10 ribu per jamnya.

“Ada yang jual di sini, kalau jaringan telpon mau diharap susah, jaringan paling bagus itu satu batang, itupun untuk vocer sendiri biasa di awalji kencang, kalau dipakai beberapa menit itu lambat masuk,” ujar Mub Azis warga Kecamatan Tellu Limpoe.

Dia berharap ada pemerataan jaringan di kawasan-kawasan pelosok, sebab ini penting bagi akses informasi. (*)