Ketua DPRD Polman Sesalkan Sikap Bupati Ingin Lanjutkan Proyek IPA PDAM

Photo : Pertemuan Perwakilan Masyarakat Desa Kunyi dengan Bupati Polman Andi ibrahim Masdar.

ENEWSINDONESIA.COM, POLMAN — Terkait Keputusan Bupati Polman yang ingin melanjutkan proyek Intake Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Polman. Ketua DPRD Polman, Jufri Mahmud sesalkan sikap Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar karena ingin melanjutkan kembali proyek yang sudah ditolak oleh masyarakat petani.

Sebelumnya pada tanggal (21/4/2021) telah dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) DPRD Polman dan masyarakat petani. Kami telah sepakat untuk menolak proyek tersebut dengan membuat berita acara yang dibubuhi dengan tandatangan DPRD dengan masyarakat.

banner 728x250

 


 

“Kami tentunya kecewa dan sealkan sikap Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar karena ingin melanjutkan proyek IPA PDAM yang sudah kami tolak dengan masyarakat dan ingin melanjutkan kembali tanpa ada konfirmasi dengan DPRD,” ungkapnya, Rabu (19/5/2021).

Lebih lanjut pengusaha muda itu mengatakan, sebaiknya Bupati menyurat ke DPRD agar kita bisa duduk bersama membahas permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat. Meskipun Pak Bupati mengatakan bahwa ketersediaan air itu aman tapi kita juga belum bisa pastikan tanpa ada kajian bahwa air akan tercukupi dikemudian hari kalau proyek itu sudah selesai.

“Bupati Polman harusnya berinisiatif menyurat ke DPRD dan Instansi yang terkait untuk duduk bersama dengan masyarakat mencari solusi bukan mengambil keputusan sepihak tanpa sepengetahuan kami, karena kami kasihan sama masyarakat jangan sampai mereka menjadi korban dengan adanya proyek ini, bukan mala mensejahterakan tetapi menindas mereka. Itu yang tidak ingin kita terjadi,” sesalnya.

Sementara itu, Herman Kadir yang merupakan pemuda pemerhati pertanian menyesalkan sikap Bupati Polman karena mengambil keputusan tersendiri untuk tetap melanjutkan proyek IPA PDAM.

“Terkait solusi yang ditawarkan oleh Bupati Polman, bahwa akan dibuatkan dua pintu, yaitu pintu pertama untuk PDAM dan pintu kedua untuk irigasi persawahan, tapi itu bukan jaminan bahwa air akan tercukupi ketika tiba musim kemarau walaupun diterapkan system buka tutup,” ucap Herman.

Herman yang lebih akrab disapa Hervhoel menilai, konsep yang ditawarkan oleh Bupati cukup bagus namun pengaplikasiannya itu yang akan dipertanyakan, apakah konsisten menjalankan solusi itu atau tidak. Siapa bisa menjamin bahwa air itu akan tercukupi ketika tiba musim kemarau.

“Terkait apa yang menjadi usulan Ketua DPRD Polman untuk duduk bersama, saya juga sepakat dan mengapresiasi ketika melibatkan DPRD, masyarakat, Balai dan pihak perusahaan dan instansi terkait, agar kita bisa mencari solusi apakah layak dilanjut atau tidak, dan tentunya ada kajiannya bukan mengambil keputusan sepihak,” tutupnya. (*)

     

Respon (1)

  1. Keperluan air bersih untuk POLMAN sangat mendesak karena produksi air bersih tidak sebanding dengan perkembangan penduduk,penduduk semakin banyak tetapi produksi air bersih dari PDAM sangat minim,
    IPA PDAM kemungkinan membuat bendungan permanen di mana di buatkan pintu air 2 buah,1 untuk pengairan persawahan pertanian dllnya yang 1 lagi untuk kebutuhan produksi air bersih,di kunyi ada IPA PDAM untuk kebutuhan masyarakat sekitarnya dan Polman ini pun terkadang produksinya tersendat sendat karena alirannya kurang deras dan hampir semua rumah penduduk menggunakan alat bantu hisap yaitu pompa.
    Sebenarnya masalah air bersih ini adalah kebutuhan masyarakat perkotaan,karena masyarakat perkotaan tidak membuat sumur sendiri karena geografis dari daerah ini rawa rawa,mereka berharap PDAM POLMAN bisa memproduksi air bersih dengan baik,
    Seharusnya DPRD Polman mensurvey dengan aparat Pemda Polman untuk bagaimana IPA PDAM bisa di bangun dengan baik tanpa mengabaikan kebutuhan masyarakat pertanian di kunyit,karena air adalah sumber kehidupan dari semua mahluk di muka bumi ini.

Tinggalkan Balasan