ENEWSINDONESIA.COM, SIKKA – Warga Dusun Namandoi, Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT trauma bila musim penghujan tiba.
Pasalnya, badai rob dan angin kencang yang menerjang daerah tersebut sebelumnya, atap seng dan balok sekolah MIS Muhammadiyah Al – Fatah Nangahale beterbangan ke jalan.
Hal ini yang membuat warga trauma untuk keluar rumah. Mereka takut tertimpa atap tersebut apalagi kerusakan disekolah tersebut belum diperbaiki.
Julkifli, warga dusun Namandoi kepada media menyampaikan bahwa saat siang hari biasanya ia duduk nongkrong di samping sekolah.
Namun kalau angin sudah mulai terasa kencang, dirinya langsung berlindung di rumah salah satu keluarganya di sekitaran itu sampai angin reda dan melanjutkan pulang langsung ke rumahnya.
“Kalau sudah angin begini saya takut sekali bahkan tidak berani keluar rumah karena seng sekolah di bawah itu yang mau tercabut,” ungkapnya, Senin (6/2/2023).
Ia berharap pihak yang berwenang memperbaiki sekolah tersebut.
“Heran juga kenapa dibiarkan saja seng itu, kalau sudah ada korban akibat seng baru rasa,” ucapnya.
Julkifli menyebut, pihak camat dan desapun telah melakukan pemantauan dan mendata kerusakan itu.
“Tidak ada yang mau kerja itu seng kah? Kenapa tidak mau bantu e…, padahal camat sama kepala desa sudah lihat kondisi sekolah waktu itu,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pekan lalu pihak sekolah sudah diberikan bantuan atas kerusakan sekolah tersebut.
“Saya lihat mereka dikasih seng, balok, tidak tau yang lain apa lagi. Segeralah diperbaiki. Seng itu paling penting dan diutamakan, kalau tidak, bisa terbang dan menyambar kepala orang,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Sekolah MIS Muhammadiyah Nangahale, Rasman Nurdin menyampaikan bahwa pihaknya akan menggelar rapat dengan orang tua siswa untuk menawarkan keterlibatan mereka dalam mengerjakan kerusakan tersebut.
“Nanti kita gelar rapat orang tua murid dulu dan saya tawarkan kepada orang tua murid kalau mereka yang kerja bekas seng yang dibongkar mereka ambil atau dijual baru uangnya mereka ambil sebagai sewanya,” papar Kepsek.
Disampaikan juga bahwa terkait perhatian pemerintah sejauh ini belum ada sama sekali baik dari pemerintah desa maupun pihak kecamatan.
“Yang saya sesalkan lagi dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan sampai saat ini tidak ada respon apa-apa,” ujarnya.
“Yang saya tahu bahwa pemerintah desa kok cueknya seperti itu? Kepala desa sadar dan faham tidak tentang lembaga pendidikan yang berada di wilayahnya, inikan aset desa dong, kok tidak ada perhatian?” Pungkasnya.
Jurnalis: Faidin