Oleh: Rahmat Anzari (Ketua Bidang PSDA HMI BADKO SULSELBAR juga sebagai pemuda toloweo ponre waru)
Wolo, Senin 11 Januari 2021
ENEWSINDONESIA.COM, KOLAKA – Nasib bangsa Indonesia baik buruknya ke depan itu akan sangat bergantung pada generasi penerusnya dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pemuda. Mereka merupakan masa depan sebuah bangsa, sudah sepatutnya menjalankan kewajibannya untuk ikut berperan dalam pembangunan nasional dan daerah dengan caranya masing-masing.
Menyoroti PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) atas masalah-masalah yang tidak kunjung usai bahkan terkesan adanya pembiaran.
PT CNI dalam hal ini perlu menyadari
bahwa secara sosial-masyarakat trust terhadap pertambangan sangatlah minim.
Kami memandang tidak adanya i’tikad baik oleh PT CNI dalam transparansi terhadap masyarakat lingkar tambang, hal ini dibuktikan beberapa kegiatan dilakukan teman-teman Mahasiswa dan Pemuda. Ketidak hadiran PT CNI dalam dialog dan audience karena alasan covid-19. Dengan bulan yang sama ketika peletakan batu pertama Posyandu, pemeriksaan kesehatan, serta memberikan bantuan berupa beasiswa, katanya, dengan melibatkan orang banyak,
PT CNI hadir, tidak berlaku alasan covid-19, ini kekeliruan berfikir berjamaah oleh PT CNI.
hal yang kami ingin pertanyakan dan diskusikan terkait transparansi dana CSR ditahun 2020 lalu, bahwa kami menduga, Dana CSR Di tahun 2020 Tidak memenuhi hingga Rp.2,3 M reslisasinya? Dari biaya operasional yang diperuntukan dari besaran Kouta 2 Juta ton. Bagaimana ditahun 2021 berapa besaran juta Kuota Nikel? Berapa besaran dana CSR dikeluarkan?
Betapa miris dan ironinya program PPM sifatnya wajib berupa bantuan beasiswa tempo hari yang dilakukan hal tersebut bukan memprioritaskan masalah melainkan terkesan menggugurkan kewajiban saja.
Kami juga ingin mengatahui dokumen blue print sebagai dokumen perencanaan strategis pembangunan terpadu yang memuat arah kebijakan program 5 tahunan dan PPM tahunan sebagai dasar social of control bagi masyarakat.
Beberapa waktu lalu kita dihidangkan pencemeran yang terjadi dari sungai, debu di pemukiman warga, hingga debu di perkebunan masyarakat, Bagaimana wajah Desa Tolowe Ponre waru jika lahan 128 H dengan jarak antar pemukiman warga sebesar 150 M terbuka? Naudzubillah Tsumma Naudzubillah Min Zalik
Dan hal yang ironinya, dana kompensasi atau uang debu bahasa umumnya, sebesar 2 M/10 Pecel ini dihapus yang telah berjalan beberapa tahun. Apakah karena sudah operasi produksi PT CNI, sifatnya pembiayaan untuk meredam Penolakan dicabut?
kejelasan dan ganti rugi lahan masyarakat
yang tak kunjung usai dan Keterbukaan informasi proses hingga penempatan masyarakat lokal/tenaga kerja lokal pada posisi strategis distruktur PT CNI.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Ha ini menunjukan kepentingan rakyat diatas segala-galanya bukan melainkan kepentingan perusahaan sepihak.
Bahwa kami berharap Direktur Utama PT CNI yang kami hormati, Pak Derian Sakmiwata agar melakukan evaluasi internal terhadap masalah-masalah terjadi ditengah-tengah masyarakat, baik transparansi Dana CSR, Smelter, kejelasan lahan, kompensasi dikembalikan, AMDAL, tenaga kerja, dan Lain-lain guna kemajuan Daerah tercinta sehingga melahirkan trust serta simbiosis mutualisme masyarakat dan PT CNI.