ENEWSINDONESIA.COM, SULTENG – Belakangan ini masyarakat rindu akan hadirnya sosok pemimpin yang merakyat, sederhana dan bersahaja. Kerinduan itu yang berlangsung lama membuat rakyat lelah dan melampiaskan melalui Pemilu Legislatif maupun Pilkada. Pelampiasan itu berbentuk money politic dan golput setiap perhelatan demokrasi berlangsung.
Nah, kali ini Jurnalis Enewsindonesia.com menemukan sosok kesederhanaan dalam diri politisi asal Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Ummy Kalsum, SE yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong asal Daerah Pemilihan Dapil V yang meliputi Kecamatan Torue, Balinggi dan Sausu (Tobasa)
Kesederhanaan telah tertanam dalam diri Ummy Kalsum sebelum dan sejak dia memulai bersinggungan dengan politik praktis mulai dari menjabat sebagai anggota DPRD Parimo sekaligus sebagai anggota Badan Kehormatan DPRD Parimo.
Tanpa sengaja disela sela kunjungan kerjanya di kota Palu selaku Badan Kehormatan di DPRD, penulis sempat berbincang-bincang dengan beliau.
“Saya turut berduka cita atas tragedi yang menimpa saudara saudara kita di Buranga Kecamatan Ampibabo yang menelan korban jiwa, sekarang siapa yang harus bertanggungjawab?” Ujar politisi kelahiran 11 Desember 1985 tersebut.
Selain membahas tentang maraknya pertambangan ilegal, topik pembicaraan diskusi bersama dengan media ini juga merambah ke isu-isu daerah dan Covid 19.
“Secara pribadi saya menyambut baik dengan surat edaran walikota tentang penghentian posko covid 19 di berbagai pintu masuk Kota Palu termasuk pos Tawaeli yang menghubungkan Palu dan Kabupaten Parigi Moutong, karena saya melihat sudah tidak efektif lagi,” kata putri ke enam dari pasangan H.Samsu Thalib dan Hj.Amania Kallabe tersebut.
Mantan penggiat bisnis Rumah makan di Sigi tersebut pun tak sungkan membahas persoalan kehidupan rumah tangga beliau, diapun sangat berterimah kasih kepada masyarakat di Dapilnya yang telah mengamanahkan dirinya untuk menjadi perwakilan di Legislatif.
“Saya berterima Kasih pada Konstituen saya yang telah mengamanahkan pada saya sebagai perwakilan di Legislatif dan ini merupakan satu bentuk pertanggungjawaban saya untuk lima Tahun kedepan,namun harap dimaklumi dalam satu tahun ini saya belum bisa berbuat maksimal, dikarenakan kita lagi dalam masa pandemi covid 19 sehingga banyak anggaran yang terpangkas sehingga kami belum maksimal dalam hal pemberdayaan,” kata istri dari Andi Surahman, A.Md tersebut.
Ketika ditanya tentang cara mengatur waktu dalam kapasitas sebagai Anggota DPRD dan sekaligus Ibu Rumah Tangga dia membalas sambil tersenyum.
“Terkadang kalau sempat, saya sendiri yang menyiapkan makanan buat orang orang dirumah, tapi kalau ada pekerjaan kantor yang harus diselesaikan mau tidak mau suami harus turun tangan,” sambil tersenyum melirik manja kearah suaminya.
Dari raut wajahnya yang jauh dari embel-embel seorang Wakil Rakyat, Penulis sebagai jurnalis sekaligus masyarakat yang ada di Dapil beliau, kagum dengan sikap dan cara Ummy Kalsum menjalani kehidupan yang jauh dari gaya elitis sebagaimana sikap pejabat kita sekarang yang selalu minta dilayani dan dihormati serta belagak anak gedongan. Sedangkan beliau jauh dari kesan tersebut. Penulis cukup terkesan karena politisi yang dikenalnya cukup lama tetap hidup dalam kebersahajaan.
Sembari menikmati pemandangan Kota Palu dari Puncak Bukit Doda dengan suguhan Menu Kopi Tubruk dan Pisang Goreng, Topik pembicaraanpun beralih ke suksesi kepemimpinan di Parigi Moutong Dua Tahun Kedepan.
Ditanya tentang hal tersebut beliau menerangkan bahwa selain berusaha, selebihnya memasrahkan diri dengan apa yang digariskan oleh sang pencipta.
“Saya menjalani kehidupan yang telah digariskan Sang Pencipta dan apabila diberi amanah dalm sebuah jabatan maka itulah jalan takdir yang harus dipikul dengan penuh tanggung jawab,” kata peraup 2.323 suara pada Pemilihan Legislatif lalu sambil berpamitan kepada kami karena jam sudah menunjukkan pukul 23.00 Wita. (ARI)