banner 728x250
Bone, News  

Harga Tembus Rp54 Juta: Peternak Sapi di Bone Keluhkan Pemeriksaan Kesehatan yang Rumit

Foto: Beberapa sapi ternakan yang akan dijual di Bone, Sulsel. (Dok. Enews)

ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Permintaan sapi kurban jelang Idul Adha 1445 H di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.

Seorang peternak di Desa Usa, Kecamatan Palakka, Andi Arman mengaku pembelinya meningkat dari tahun lalu.

banner 728x250   banner 728x250   banner 728x250  
 

Dua pekan jelang Hari Iduladha dirinya sudah berhasil menjual 200 ekor sapi.

“Alhamdulillah dua pekan ini semakin banyak yang laku terjual, sudah 200 ekor sapi, kalau keuntungan kotornya 2,4M tapi banyakji juga pengeluaran untuk urus berkas pemeriksaannya,” ujarnya, Sabtu (8/6/2024).

Andi Arman menyebut sapi yang paling banyak dicari yakni jenis sapi Bali.

“Kemudian limosin, jumbo dan simental, cuma di sini masih terbatas jumlahnya karena sapi sapi ini butuh perawatan khusus utamanya pada pakan,” terangnya.

Untuk harga sapi kurban yang dijual di peternakan Andi Arman berkisar Rp17 juta hingga Rp54 jutaan, tergantung jenis dan bobot sapi.

Guna mengantisipasi adanya hewan ternak yang sakit, seluruh sapi kurban rutin diperiksa kesehatannya dan pemberian pakan serta vitamin.

“Di sini pemeriksaan kesehatannya tiga kali sebulan, pakan dan vitaminnya juga khusus, semua kita lakukan demi kenyamanan konsumen,” tambahnya.

Namun ia mengungkapkan untuk Kabupaten Bone sendiri proses pemeriksaan kesehatan dinilainya cukup sulit.

“Kan saya ini pedagang lintas Kota dan Provinsi untuk di Bone sendiri pemeriksaan kesehatannya cukup rumit, karena semuanya alatnya kita yang beli dan fasilitasi,” ujarnya.

“Tidak kayak di Maros cukup bayar Rp500 ribu mereka yang sediakan semua. Disini ribet untuk satu mobil sapi jenis Bali itu kalau pemeriksaan saya harus membayar Rp13 juta,” sambungnya.

Bahkan ia mengaku jika pemeriksaan sapi masih terus dipersulit ia bersama dengan peternak lain tidak akan menjual sapi di Bone.

“Tidak adami itu menikah kalau mogokki jual sapi, kah selalu dipersulit. Kami ini sudah korban tenaga, dan uang jadi jangan lah dipersulit,” tegasnya.

Selain itu, mayoritas pembeli sapi di peternakannya itu berasal dari Kabupaten Bone, Maros dan juga pulau Kalimantan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pedagang sapi asal Kecamatan Awangpone, Herman mengatakan harga jual sapi dipeternakannya berkisar Rp15 juta sampai dengan Rp25 juta perekor

“Satu jenis sapi saja yang saya jual, sapi lokal. Kalau untuk harganya itu mengalami kenaikan satu hingga dua juta perekornya ” katanya.

Ia mengungkapkan kenaikan harga sapi dipeternakannya mengikuti harga pasar.

“Setiap tahun memang mengalami kenaikan. Dan untuk pembelinya itu lintas kecamatan yang ada di Bone. Tapi mayoritas pembelinya dari Desa Unra dan Kecamatan Barebbo,” tandasnya.

“Kalau untuk keuntungan bersihnya itu sedikitji sekitar RpRp3,5 jutaan lah karena kan saya suruh juga orang untuk uruskanka, jadi sistemnya itu bagi hasil,” lanjutnya.

Sementara seorang pembeli bernama Seke mengaku hampir setiap tahunnya memesan sapi kurban di peternakan Andi Arman.

“Tiap tahun pesan sapi di sana, meskipun harganya juga setiap tahun naik, tapi kualitas peternakannya juga bersih sapinya sangat terawat dengan baik makanya sudah langganan,” tutupnya. (*)

banner 728x250    banner 728x250   banner 728x250      

Tinggalkan Balasan