Penyaluran Dana KUR Terus Digencarkan di Sulsel

Foto: beberapa petugas penyaluran dana KUR menyambangi UMKM

ENEWSINDONESIA.COM, SULSEL – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus digencarkan. Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan rutin site visit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di beberapa wilayah.





Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DJPb, Syaiful menuturkan program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Saat ini akselerasi penyaluran KUR di wilayah Sulsel kian meluas. Dimana berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), sampai dengan 17 November penyaluran KUR di Sulsel tercatat telah mencapai Rp15,30 triliun untuk 339.457 debitur.

“Capaian tersebut mengantarkan Sulsel berada pada posisi kelima penyaluran KUR Nasional,” kata Syaiful, Selasa (22/11/2022).

Kemudian berdasarkan skemanya, KUR paling besar tersalur pada skema mikro yakni sebesar Rp11,52 triliun untuk 300.420 debitur. Penyaluran KUR tertinggi pada Kota Makassar yakni tercatat sebesar Rp1,70 triliun atau berkontribusi 11,10 persen dari total penyaluran KUR di Sulsel.

“Dilihat dari sektor perekonomiannya, penyaluran KUR yang paling besar di wilayah Sulsel tampak pada sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp6,83 triliun,” jelasnya.

Pihaknya terus berupaya memaksimalkan pemanfaatan program KUR di Sulsel. Secara periodik pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi atas implementasi penyaluran KUR, baik dari sisi perbankan sebagai lembaga penyalur maupun konfirmasi dari sisi debitur.

Monev KUR kali ini menggandeng Bank BRI Cabang Pangkajene Kepulauan dan Bank Mandiri Cabang Maros sebagai penyalur KUR dengan site visit ke beberapa UMKM yang berada di Kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene Kapulauan.

Monev KUR ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan pemberian subsidi (penyaluran KUR telah sesuai dengan ketentuan) dan untuk mengetahui dampak pelaksanaan program KUR.

“Sampai dengan 17 November, Kabupaten Gowa telah menyalurkan KUR sebesar Rp1,07 triliun untuk 24.717 debitur, sedangkan Kabupaten Pangkajene Kapulauan tercatat
menyalurkan KUR sebesar Rp485,11 miliar untuk 10.224 debitur disusul oleh Kabupaten Maros yang menyalurkan KUR sebesar Rp454,19 miliar untuk 10.559 debitur,” paparnya.

Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Sulsel, Wahyu
Harmono, mengatakan pada monev kali ini pihaknya mengunjungi salah satu nasabah yakni Surianto.

Ia mengandalkan usaha bengkel dan memeroleh profit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Dengan permodalan KUR, Bapak Surianto mampu untuk memperluas usahanya. Sejalan dengan cerita Bapak Surianto, debitur kedua, Ibu Kurniati, mempunyai usaha warung yang menjual berbagai jenis makanan, memperoleh fasilitas permodalan KUR digunakan untuk membeli bahan-bahan makanan untuk diolah,” ucap Wahyu Harmono yang juga selaku ketua Tim Monev KUR itu.

Kata dia dari hasil monev didapatkan dengan adanya program KUR dari pemerintah, nasabah merasa puas dan berharap program ini dapat terus dilanjutkan.

Saat ini, subsidi bunga KUR oleh Pemerintah terus meningkat. Pemerintah masih terus mempertahankan suku bunga KUR sebesar 6 persen.

“Bahkan guna memacu pertumbuhan ekonomi, Pemerintah menambah subsidi bunga KUR sebesar 3 persen bagi yang terdampak Pandemi Covid-19 hingga akhir tahun ini,” jelasnya.

Kata dia memberdayakan UMKM merupakan langkah yang tepat dan strategis dalam pengembangan ekonomi. Melalui penguatan permodalan bagi UMKM, pemerintah terus
berupaya untuk mendorong dan memberdayakan UMKM agar bisa berkembang dan naik kelas.

Selain itu, pihaknya juga aktif mendorong literasi dalam upaya mewujudkan inklusi keuangan. Upaya-upaya proaktif tersebut dilakukan melalui berbagai media, baik media massa cetak dan elektronik maupun media sosial dan berbagai forum diskusi formal maupun informal.

“Termasuk keterlibatan kita secara aktif dalam pelaksanaan TPKAD di berbagai daerah,” katanya.

Kamudian pihaknya juga memiliki program UMKM Financing Empowerment (U-FinE) merupakan yang tidak kalah pentingnya.

Program tersebut berisi serangkaian kegiatan pembinaan kepada UMKM yang bertujuan untuk inklusi keuangan dan mendorong UMKM debitur KUR dan Ultra Mikro (UMi) untuk naik kelas.

“Melalui U-FinE, diharapkan kendala-kendala dalam mengakses permodalan bagi UMKM dapat segera diatasi,” harapnya. (*)

     

Tinggalkan Balasan