ENEWSINDONESIA.COM, PARIMO – Bencana banjir menerjang dua kecamatan di wilayah Parigi Moutong, Sulawesi Tengan yakni, Balinggi dan Torue pada Senin (29/5/2023) mengakibatkan sekitar 287 ribu Hektar sawah terancam gagal panen.
Tidak sedikit lahan pesawahan mereka yang baru tanam 1-2 minggu akan mendatangkan hasil tani rusak terendam banjir.
Nyaris semua lahan pesawahan di lokasi tersebut rusak pasca banjir lumpur yang melanda.
“Berdasarkan laporan dari Kepala Desa yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Torue, ada 27 Ribu Hektar persawahan yang terdampak banjir tersebut, bahkan beberapa rumah terendam dan pemiliknya diungsikan saat malam kejadian,” tutur Camat Torue Ni Luh Elisabet saat rapat koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Provinsi Sulawesi Tengah, BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten Parigi Moutong, Camat Balinggi dan para kepala desa dari Kecamatan Balinggi dan Torue di Aula Kantor Desa Balinggi, Jumat (2/5/2023)
“Kami juga butuh solusi, mana kewenangan Balai Sungai, BPBD Provinsi maupun BPBD Kabupaten. Kami butuh alat berat karena sampai hari ini belum ada alat berat yang beroperasi di wilayah terdampak terkhusus kecamatan Torue,” lanjutnya.
Camat yang baru Dua hari dilantik tersebut juga mengatakan bahwa kejadian banjir beberapa hari lalu itu yang viralnya terjadi di Kecamatan Balinggi, namun di Kecamatan Torue juga ikut terdampak dengan banyaknya sawah yang terendam lumpur.
Adapun dampak dari banjir tersebut diantaranya;
– 287 Ha Sawah padi rusak;
– 10 Ha pertanian semangka/melon;
– Rusaknya jalan penghubung dari pemukiman ke Persawahan;
– 253 Ha Lahan tambak ikan jebol;
– 800 M pendangkalan sungai.
Jurnalis: Ary Syafrul