ENNEWSINDONESIA.COM, Maluku utara – Yaksir Mandea pemilik akun Youtube Totobe Mania, Meminta DKP Dan Dispar lebih serius mengelola sumber daya yang ada, Ini Penjelasannya.
Yaksir Mandea adalah seorang nelayan ikan tuna yang bertempat tinggal di RT 4 /RW 2, Desa Tanjung Saleh, Kecamatan Morotai Utara, Provinsi Maluku utara.
Dia bercita – cita besar untuk bisa mempublikasikan keindahan Morotai terutama dalam hal memancing dan mengajak anak -anak muda agar bisa mengikuti jejaknya. Sehingga perlu adanya campur tangan pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku utara.
Dari hasil wawancara Enewsindonesia.com yang bertempat di Lokasi kuliner Bere-bere, banyak hal yang disampaikan Yaksir, salah satunya adalah penghasilannya perbulan dari youtube.
Yaksir menjelaskan, konten atau akun yang dibuat dirinya pada tahun 2019 bulan juni, hingga hari ini sudah mencapai 87.000 Subscraiber dan setiap bulannya ia memperoleh penghasilan sebesar Rp.5.000.000 sampai Rp.10.000.000 juta, kadang lebih tergantung update dan desain videonya.
Tak hanya itu, Yaksir mengaku sudah memiliki 3 sponsor utama, yaitu :
– Bren Jek Vise, Prodak
– Prodak Joran Dai Marung,
– Huk gumala, dan
– Tolak Angin.
“Dan besok ada 3 yang datang ke Morotai, langsung bertemu dengan saya sekaligus kita memancing bareng. Mereka itu dari Batam, Thailan, dan Taiwan, bahkan tanggal 21 juga ada dari Tolak Angin,” ujar Yaksir.
Yaksir berharap perlu adanya bantuan pemerintah dalam hal mendorong icon seperti ini atau mendorong anak muda untuk kreatif dan memiliki potensi untuk mengembangkan daerahnya.
“Seperti Nelayan, salah satu warga Bau-Bau yang profesinya sama dengan saya, nelayan Tuna dan youtuber. Tapi, saat ini dia jauh melibihi saya, karena di Bau- Bau semua masyarakat diarahkan bupatinya untuk membuka chanelnya dan lain seterusnya. Sehingga saat ini Followersnya sudah mencapai jutaan, padahal dia baru,” ungkapnya.
Sementara sekarang ini selain dia, ada juga (Laode Arsan) dari Manukoari yang Subscribernya sudah lebih 10.000 di atas Yaksir.
“Jadi, dari Seluruh Youtuber nelayan tuna se Indonesia, baru Laode Arsan dan Saya (Yaksir) di urutan ke dua.
Selain itu, Yaksir berharap agar Pemkab segera menambah spot atau rompong untuk segera ditambah.
“Kalau tidak, nelayan tuna akan semakin menurun hasil pendapatan mereka. Karena ikan tuna adalah jenis ikan yang tidak tetap, namun dia hanya bisa bersama tuna yang sering berada disekitaran rompong,” ujarnya.
Yaksir juga menginginkan agar pulau Tabailenge harus dijadikan spot memancing ikan-ikan besar, dengan cara pemerintah segera konservasi atau pemeliharaan ikan di pulau Tabailenge dan budidaya pengawasan, pengamanan, agar ikan-ikan besar bisa muncul.
“Karena itu mahal dan belum ada di Indonesia ini,” tambahnya.
Yaksir juga memaparkan beberala langganan video Youtubenya dari luar negeri seperti Arab Saudi, China, Amerika, dan lain – lain.
“Olehnya itu, gampang kalau mau membuat daerah ini maju. Tinggal kira-kira, Dinas Pariwisata dan Dinas Kelautan dan Perikanan punya konsep tidak?
Padahal saya sudah pernah usulkan berapa kali ke yang bersangkutan,” ujarnya, Jum’at (14/4/2022).
Ranto