ENEWSINDONESIA.COM — Akibat menguatnya harga minyak melebihi dari 1%, hal ini membuat OPEC beserta rekannya menunda rencana menambah produksi minyak dalam waktu dekat. Kenaikan harga minyak dipengaruhi oleh sentiment Pfizer karena vaksin COVID-19 dinilai jauh lebih baik daripada laporan sebelumnya.
Dikuti dari CBBC, Kamis (19/11/2020), harga minyak mentah brent mengalami kenaikan hingga 70% atau setara dengan 1,6%. Artinya harganya saat ini menjadi 44,45 USD per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS masih tetap di harga 39 sen jauh lebih tinggi dalam 11 minggu.
Harganya adalah 41,82 USD per barel. Harga tersebut didukung oleh peningkatan stok minyak mentah di Amerika Serikat yang dinilai jauh lebih sedikit dari prediksinya minggu lalu. Akhirnya kedua kontrak mengalami peningkatan sebesar 1 USD sesudah Pfizer Inc menyebutkan hasil akhir uji coba akhir vaksin memperlihatkan 95% efektif.
Sementara itu, di minggu lalu tingkat kemanjurannya sudah sampai 90% lebih. Moderna Inc juga menyebutkan bahwa sesuai data awal vaksinnya memperlihatkan 95% berhasil efektif.
“Harga minyak hari ini sedikit meningkat di tengah harapan bahwa OPEC + akan memutuskan untuk menunda kenaikan produksi yang direncanakan pada bulan Januari dan karena euforia vaksin terbaru,” kata Bjornar Tonhaugen selaku kepala pasar minyak Rystad Energy.
Demi mengatasi permintaan energy yang semakin menurun pada gelombang pandemi yang kedua, Arab Saudi meminta kepada sesame anggota OPEC supaya lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pasar. Sehingga kesepakatan yang dibuat dapat disesuaikan dengan baik seputar pengurangan produksi minyak.
OPEC + sendiri terdiri atas beberapa Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia, serta produsen yang lain dimana mereka akan bertemu namun tanpa membuat rekomendasi resmi. Kelompok tersebut akan membahas seputar kebijakan pertemuan tingkat menteri di tanggal 30 November 2020 dan 1 Desember 2020.
“Ada kekhawatiran tentang permintaan bensin, tetapi persediaan secara keseluruhan, termasuk stok diesel, turun, memberikan kepercayaan pada upaya OPEC + dan mengurangi produksi minyak mentah secara keseluruhan,” kata Tony Headrick, sebagai seorang analis pasar energi yang terletak di CHS Hedging.