Gegerkan Warga Sulbar, Petani Diduga Setubuhi Anak Kandung hingga Melahirkan

Gambar Ilustrasi pemerkosaan. Sumber fhoto SindoNews (*)

Enewsindonesia.com, Polman – Kasus pemerkosaan di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat gegerkan warga, seorang petani berusia (45) tahun ditangkap Polisi karena diduga menyetubuhi putri kandungnya (27) hingga melahirkan.

Kapolsek Tinambung AKP Rustam mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah korban melahirkan, padahal belum menikah, sehingga meresahkan tetangganya. Polisi yang juga menerima informasi itu lansung melakukan pengecekan.



banner 728x250

“Istri tersangka sudah melapor ke Polres Polman dan ditangani PPA (unit Pelayanan Perempuan dan Anak). Kemarin (korban) sudah dilakukan pemeriksaan oleh Kanit PPA Ipda Mulyono,” ujar AKP Rustam Abdul Gani, SH saat dimintai konfirmasi, Jumat (14/1/2022).

Menurut Rustam, ada salah satu warga yang melahirkan namun tidak diketahui siapa bapaknya, setelah dilakukan crosscheck, ternyata betul ada kejadian seperti itu. Korban sempat mengatakan ada bayi yang baru dilahirkan, dia adalah warga Mamuju dan sudah meninggal dunia.

“Keterangan korban berubah-ubah sehingga membuat polisi curiga, setelah beberapa jam, dia (korban) mengaku dihamili orang (warga) Kalukku. Saat itu pihak keluarga bersepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” jelasnya.

Namun, berselang dua hari kemudian, keterangan korban kembali berubah. Baru kemudian korban mengaku dihamili oleh ayahnya sendiri.

“Berdasarkan informasi dari Kepala Desa, korban mengaku jika yang menghamilinya adalah bapaknya,” beber Rustam.

Pengakuan dari korban sempat menggegerkan warga setempat. Bahkan, istri pelaku yang tidak lain adalah ibu korban kaget, bahkan meminta pelaku, yang saat itu sedang terbaring sakit, untuk angkat kaki dari rumahnya.

“Setelah ribut, sang istri sudah tidak mau merawat suaminya. Sejak dua bulan terakhir, tersangka jatuh sakit, dia lumpuh membuat kedua kakinya mengecil,” katanya.

Diketahui, korban sempat meninggalkan rumahnya untuk mengamankan diri. Atas kesepakatan keluarga dan tokoh masyarakat korban akhirnya kembali.

“Sementara tersangka kini menjalani perawatan oleh keluarganya di suatu tempat, kondisinya juga memprihatinkan,” ungkap Rustam. (*)

banner 728x250



   
banner 728x250

Tinggalkan Balasan