Diduga Aniaya Sang Penista Agama, Berikut Surat Terbuka Irjen Napoleon

JAKARTA •• Muhammad Kace atau Muhamad Kosman melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya dari sesama napi di Rutan Bareskrim. Laporan itu terdaftar dalam nomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim, yang dibuat pada 26 Agustus 2021 atas nama Muhamad Kosman.

Dugaan sementara penganiayaan itu dilakukan oleh Irjen Napoleon yang juga mendekam di tahanan Bareskrim.



Kace sendiri ditahan di Rutan Bareskrim terkait video ceramahnya yang menuai kontroversi. Salah satu yang paling disoroti ialah ucapannya soal kitab kuning dan Nabi Muhammad SAW.

Sementara Napoleon menjalani penahanan buntut vonis 4 tahun penjara karena menerima suap sebesar Sin$200 ribu atau sekitar Rp2.145.743.167 dan US$370 ribu atau sekitar Rp5.148.180.000 dari terpidana korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra.

Mabes Polri membenarkan kabar tentang penganiyaan terhadap tersangka M Kece di rumah tahanan Bareskrim Polri.

Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal (Komjen) Agus Andrianto mengatakan, pelaku penganiyaan terhadap tersangka penistaan agama Islam itu adalah Irjen Napoleon Bonaparte.

Irjen Napoleon pun menuliskan surat terbuka terkait hal ini. Berikut isi suratnya:

Surat terbuka

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya.

Terkait simpang siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap Kece, dapat saya jelaskan sebagai berikut:

1. Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan Lil ‘alamin.

2. Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah-ku, Al-Qur’an, Rasulullah SAW, dan akidah Islam-ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya.

3. Selain itu, perbuatan Kece dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.

5. Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kece. Apapun resikonya semoga kita semua selalu berada dalam perlindungan Allah SWT, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para pendiri bangsa kita. (Sumber: Sindonews). (*)

Tinggalkan Balasan