ENEWSINDONESI.COM, MALUKU TENGAH-Sepuluh tahun terakhir, Desa Tehua, Kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah mengalami abrasi yang sangat memprihatinkan.
Berdasarkan pengamatan Enewsindonesia.com di lokasi, diperkirakan 50 tahun atau 100 tahun mendatang sejumlah rumah yang ada di pesisir pantai akan lenyap.
Abrasi ganas yang mengikis daerah pantai Desa Tehua diduga akibat adanya pengambilan material alam berupa pasir dan batu untuk kebutuhan pembangunan.
Dampak lain dari abrasi di Desa Tehua adalah tumbangnya sejumlah pohon yang berada di pantai, tentu akan mempermudah rusaknya bangunan akibat angin kencang.
Melihat hal itu, sejumlah anak muda yang tinggal di pesisir pantai langsung melakukan kegiatan penanaman pohon untuk menggantikan pohon yang telah tumbang.
Amin Rais yang tergabung dalam kegiatan penanaman pohon mengungkapkan, bahwa untuk sementara kami tanam pohon lamtoro, sebab pohon ini sangat subur dan rimbun, cocok untuk menahan angin.
Selain itu, mereka berharap agar pemerintah desa tidak diam melihat persoalan ini.