ENEWS MAMUJU •• Tim Kerja pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas’ud – H. Damris (Adami), Santa mengkritisi kepemimpinan Sutinah Suhardi selama menjabat Bupati Mamuju.
Santa menganggap, kepemimpinan Sutinah tidak sesuai dengan harapan masyarakat Mamuju.
Menurut Santa, pembangunan proyek Kantor Balai Kota yang menelan anggaran Rp48 Miliar dianggap mendistorsi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
“Anggaran yang begitu banyak, saya menilai itu tidak memberikan efek kepada masyarakat, sementara masyarakat menginginkan perbaikan infrastruktur jalan di setiap desa dan kecamatan,” ujar Santa kepada Enews Indonesia, Selasa (15/10/2024).
Santa menjelaskan, jika anggaran Rp 48 Miliar itu dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur, seperti perbaikan jalan di Desa Labuang Rano, Desa Dungkait Tapalang Barat dan akses jalan poros Desa Kopeang-Bela Kecamatan Tapalang, hingga Kecamatan Kalumpang wilayah poros Desa Mappu-Desa Kalumpang, Kecamatan Kalumpang, maka itu jelas dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Apa manfaat untuk masyarakat pembangunan kantor Balai Kota yang menelan anggaran puluhan miliar?” Tanya Santa.
Santa juga membantah pernyataan Hairil Amri soal jalan di Desa Lebani, Kecamatan Tappalang Barat yang disebut mulus dan sudah baik.
Santa menyampaikan bahwa itu murni karya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar), bukan kabupaten.
“Jangan sampai kepemimpinan Sutinah dia anggap sudah berprestasi padahal nihil prestasi, Wallahu a’lam,” tukasnya.
Santa berharap kepada Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi pasca cuti kampanye, agar mengubah skema pembiayaan atau alokasi belanja modal jalan dan jembatan pada tahun 2025.
“Kita minta dengan penuh kerelaan merelokasi anggaran yang tidak prioritas mengalihkan ke perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan seperti penanganan abrasi pantai di Kecamatan Bala-balakang,” harapnya.
Selain itu Santa menambahkan, bahkan kawasan perkotaan terkesan tidak serius penanganannya, hal itu berdampak pada tingginya resiko kecelakaan lalu lintas dalam kota karena efek banyaknya jalan berlubang dan juga langganan banjir di dalam wilayah kota ketika musim hujan karena sistem drainase tidak diperbaiki secara serius serta pembukaan sentra-sentra destinasi wisata dalam kota tidak maksimal.
“Itu semua diperlukan sentuhan dan penanganan serius oleh Pemkab untuk lebih kreatif agar Mamuju punya daya tarik memikat para tamu yang datang di Sulbar apalagi Mamuju ini adalah Ibukota Provinsi,” ujar tokoh muda Mamuju itu. (Enews)