Enewsindonesia.com —Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Pramono Ubaid Tanthowi menegaskan penyelenggara pemilihan baik jajaran KPU dan Bawaslu menjaga pelaksanaan Pemilihan Serentak 2020 secara jujur, adil dan berintegritas. Hal itu dikemukakan saat menyampaikan arahan dalam virtual meeting Deklarasi Pemilihan Serentak 2020 Berintegritas yang digelar Bawaslu Provinsi Sulbar, Senin (26/10/2020).
Baik buruknya Pemilihan Serentak 2020, kata Pramono, sangat tergantung dari komitmen dan kesungguhan penyelenggaraan. Ia juga menambahkan, jumlah negara di dunia yang menunda atau tetap melanjutkan pemilihan umum sesungguhnya hampir dalam jumlah yang seimbang.
“Kami meminta agar pelaksanaan Pemilihan Serentak di Sulawesi Barat dapat terlaksana dengan komitmen sehingga dapat terselenggara secara jujur, adil, demokratis, berintegritas serta aman,” kata pria yang akrab disapa Mas Pram ini.
“Sampai 23 Oktober 2020 sebanyak 74 negara melakukan penundaan di tengah pandemi, yang kalau kita melihat data penundaannya juga dalam beberapa bulan. Misalnya, Maret ditunda ke September, awal Juni menjadi Agustus dan seterusnya. Tetapi ada 73 negara lain yang tetap melanjutkan sesuai jadwalnya di tahun 2020. Jadi ini dapat menjadi contoh bagi kita untuk menjalankan pemilihan di tengah pandemic,” imbuh Pramono Ubaid via layar Zoom di hadapan stakeholder se-Sulawesi Barat.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, Profesor Muhammad juga menekankan hal yang sama.
“Kita ingin memastikan bahwa proses dan hasil pemilu kita itu berkualitas dan berintegritas. Sederhananya yang dimaksud berintegritas itu bahwa KPU dan Bawaslu memastikan, yang dipilih secara mayoritas di TPS sebagai pemenang pilkada atau pemilu harus dikawal secara berjenjang dalam proses rekapitulasi yang berprinsip pemilu berintegritas. KPU dan Bawaslu harus masing-masing tahu tupoksinya, tahu kewenangan dan perannya masing-masing,” urai mantan Ketua Bawaslu RI periode sebelumnya ini.
“Pemilihan serentak ini sesungguhnya merupakan hajatan masyarakat. Sukses pemilihan serentak di Sulawesi Barat tidak boleh hanya kita bebankan kepada KPU dan Bawaslu. Sementara tantangannya cukup tinggi dari pemetaaan Bawaslu yang saya baca, Sulbar juga dinamikanya tinggi. Tapi dinamika ini tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk tidak bekerja dengan baik. Di masa pandemi ini kita juga harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” tegas Prof. Muhammad.
Ratna Dewi Pattalolo, Pimpinan Bawaslu RI dalam kesempatan yang sama menuturkan, meski Pemilihan Serentak dalam situasi pandemi Covid-19 tidak boleh mengurangi sedikit pun ikhtiar kita untuk menjaga kokohnya demokrasi di Indonesia. Kondisi ini harus disikapi dengan bijak oleh semua kalangan.
“Kita membutuhkan komitmen yang kuat lintas lembaga, dan membangun solidaritas kebangsaan yang kuat agar kita dapat memastikan pelaksanaan Pemilihan 2020 ini berjalan baik, dan sukses yang melahirkan para pemimpin amanah dari proses yang adil. Kita memerlukan kebersamaan untuk melahirkan pemilihan yang berkualitas,” kata Ratna Dewi Pattalolo, Senin siang. (rilis)