ENEWSINDONESIA.COM, BONE – Peristiwa putusnya jembatan gantung di Desa Polewali, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terjadi pada Jumat (5/8) pukul 19.00 Wita.
Berawal ketika sekelompok warga melintas dengan menggotong kerabatnya yang sakit menuju Puskesmas Kajuara.
Setelah warga yang menggotong orang sakit selesai melintas di jembatan itu, menyusul kelompok warga lainnya, termasuk Kepala Desa Polewali Hamrun. Namun seketika jembatan gantung itu putus karena diduga kelebihan beban.
Dengan rusaknya jembatan tersebut, warga diseberang jembatan terisolir. Diketahui, jembatan ini akhirnya dibenahi oleh yayasan Hadji Kalla.
Terkini, pengerjaan jembatan gantung tersebut telah rampung dan akan dilakukan peresmian pada pertengahan bulan ini.
Corparate Communication Bumi Karsa, Zainuddin Soadiq menuturkan untuk saat ini pembangunan sementara dalam tahap finishing (pengecatan). Dan selanjutnya akan dilakukan peresmian.
“Insya Allah pada 15 Desember 2022 nanti akan kami serahkan ke Pemda Kabupaten Bone,” katanya, Selasa (6/12/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan rencananya pihaknya akan rangkaikan dengan penyerahkan bersamaan dengan penyerahan CSR untuk renovasi Masjid Raya Bone.
Untuk sementara informasi dari protokoler Pemda bahwa akan ada peninjauan langsung ke lokasi oleh Bupati bersama manajemen dan Direksi Kalla Group serta Yayasan Hadji Kalla.
“Bersamaan waktunya pada 15 Desember, untuk penyerahan CSR Masjid Raya siang hari setelah sholat Duhur bersama di Masjid Raya Bone dan peresmian jembatan gantungnya pada sore hari,” imbunya.
Ia juga menceritakan bahwa pengerjaan ini pihaknya sudah menschedulekan selama tiga bulan, di mulai Oktober berkahir pada Desember ini.
Kata dia sebenarnya secara keseluruhan pengerjaan telah diampungkan diakhir bulan kemarin. Sekarang hanya tahap peralihan saja agar kelihatan estetik.
“Kendala dilapangan secara umum bisa kami hadapi, hal ini didukung dari seluruh pihak yang telah berkonstribusi maksimal terhadap pencapaian ini,” tuturnya.
Sub kontraktor Pelaksanaan Proyek Jembatan Gantung Desa Polewali Kecamatan Kajuara, Sumardi menuturkan bahwa saat ini pembangunan menunjukkan progres yang positif. Dan saat ini pihaknya sedang fokus melakukan pengerjaan akhir.
“Untuk pengadaan bahan dan alatnya pun berjalan dengan lancar. Saat ini progres pengadaannya sudah rampung semua,” tandasnya.
Pihaknya juga telah mengestimasikan anggaran yang dibutuhkan pada pembangunan jembatan layang tersebut.
“Anggarannya kita sudah hitung itu kurang lebih Rp340 juta sudah termasuk pajaknya,” terangnya.
Sementara warga setempat Eka mengungkapkan bahwa jembatan gantung yang telah dibenahi tersebut agak sedikit bergoyang dari sebelumnya.
“Kami masih trauma, belum siap melewati jembatan. Apalagi kalau dilihat lebih kokoh yang dulu, sekarang toh kayak lebih bergoyang jembatannya,” ungkapnya.
Meski begitu, ia menambahkan, pembenahan jembatan tersebut patut disyukuri.
“Tidak lama terbiasamki kembali. Patut disyukuri dengan dibenahinya kembali akses kami keluar masuk,” tutupnya melalui pesan instan. (Red)