ENEWSINDONESIA.COM, MAKASSAR – Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan (Himjip) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar kembali terus melakukan aksi unjuk rasa menyikapi polemik negeri ini di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu (10/09/2022).
Taufikur Rahman, Jendral Lapangan, mengungkapkan bahwa dipersimpangan kiri jalan kami diajarkan bukan sebagai premanisme melainkan sebagai seorang pejuang, mahasiswa dianggap memiliki peran yang cukup sentral.
“Mereka menjadi tumpuan bagi masyarakat untuk menyuarakan protes atau kritikan terhadap penguasa dan pemerintah yang dianggap tidak berlaku adil kepada masyarakat, terutama kelas bawah,” terang yang sering disapa bung Farden ini.
Lanjutnya bahwa mahasiswa juga menjadi motor penggerak pergerakan di daerah-daerah, ketika ada proyek yang bermasalah di beberapa daerah, maka mahasiswa akan hadir dan membantu masyarakat setempat.
“Protes-protes mereka layangkan dengan keras dan tajam yang tak jarang membuat penguasa melintir juga. Maka dari itu kami membawa 4 tuntutan diantaranya ialah tolak kenaikan harga BBM bersubsidi, mendesak pemerintah menstabilkan harga bahan pokok, copot Menteri BUMN dan Menteri Keuangan, berantas mafia migas di Indonesia dan transparansi hukum di Indonesia,” pungkasnya.
