MAKASSAR •• Dengan selesainya rangkaian seleksi yang di selenggarakan tim seleksi nasional KPU dan Bawaslu RI maka diserahkannya juga 10 nama calon anggota Bawaslu RI bersama 14 nama calon Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI oleh panitia seleksi KPU-Bawaslu ke Presiden Joko Widodo, 7 Januari 2021.
Berdasarkan Keputusan Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum dan Calon Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Masa Jabatan Tahun 2022-2027 Nomor: 358/TIMSEL/I/2022, ditetapkan 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu.
“Kami tadi melaporkan mengenai proses seleksi selama tiga bulan mulai dari pengumuman pendaftaran, penerimaan pendaftaran, seleksi administrasi, tes tertulis, tes psikologi, tes kesehatan, wawancara kemudian juga profiling atau menggali rekam jejak dari setiap bakal calon. Kami tadi sudah menyampaikan nama-nama yang sudah kami putuskan melalui rapat pleno tim seleksi hari kemarin, tanggal 5 Januari 2022,” kata Ketua Tim Seleksi Juri Ardiantoro seperti dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden.
Yang menarik dari 10 calon komisioner Bawaslu RI, ada sosok perempuan asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi kandidat komisioner Bawaslu RI Mardiana Rusli sebagai mantan aktivis perempuan dan jurnalis senior di Sulawesi Selatan serta sekarang menjadi penggiat demokrasi dan pemilu melalui beberapa lembaga yang beliau punya.
Saat diminta tanggapan Muhammad Basri L selaku Direktur PB PMII berharap doa dan dukungan kepada masyarakat Sulawesi Selatan.
“Beliau punya integritas dan loyalitas dalam berlembaga. Kami bersama di Netfid Sulsel dan salahsatu senior kami di PMII dan beliau puluhan tahun mengabdikan dirinya di dunia jurnalis tanah air,” ujar Basri.
Diantara 10 besar dan 3 besar keterwakilan perempuan calon komisioner Bawaslu RI, Ibu Ana menjadi representatif bukan lagi perempuan tapi bagi semua masyarakat penggiat Kepemiluan di Indonesia timur khususnya kami dari Sulawesi Selatan,” lanjutnya.
“Harapan kami dari aktivis mahasiswa asal Sulawesi Selatan, Presiden dan legislatif DPR RI mampu memilih Komisioner KPU dan Bawaslu RI periode 2022-2027 sesuai kapasitas dan track record masing-masing calon komisioner karena komisioner KPU dan Bawaslu RI inilah yang akan menentukan arah pesta demokrasi kita 5 tahun mendatang. Harapan besar kami, Ibu Ana masuk salahsatu komisioner Bawaslu RI periode ini,” pungkas Founder aktivispmii Official, Sahabat Basri ini, Ahad (9/1/2022).
Rekam jejak Mardiana Rusli di dunia demokrasi pernah menjadi komisioner KPU Sulawesi Selatan periode 2013-2018. Aktivitas beliau sekarang menjadi narasumber diberbagai webinar nasional, Muslimat NU dan menjadi Pembina dan pengarah Netfid Sulawesi Selatan.
“Saya harap doa dan dukunganta’ semua, saya masih harus menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI, semoga hasilnya maksimal, ini untuk Sulawesi Selatan dan Indonesia,” kata Mardiana yang merupakan perempuan yang dikenal sangat aktif menulis di media tersebut. (Enews))