Bripda RB Jadi Tersangka, Orang Tuanya Meminta Maaf

ENEWS JAKARTA •• Mahasiswi Universitas Brawijaya bernama Novia Widyasari Rahayu (23) ditemukan tewas di sebelah makam ayahnya di Sugihan, Japan, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).

Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak racun. Ia depresi karena disuruh menggugurkan kandungan setelah diperkosa oleh kekasihnya yang merupakan seorang polisi bernama Bripda Randi Bagus berasal dari Kecamayan Panda, Kabupaten Pasuruan.



Usai menjalani pemeriksaan, Bripda Randy Bagus resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dua kali terlibat aborsi yang dialami korban. Sejauh ini, setidaknya dirinya akan mendapat hukuman pidana dan pemecatan dengan tidak hormat.

Ia dikenai sanksi etik kepolisian secara internal Pasal 7 dan 11, Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik dengan ancaman sanksi berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

Selain di lembaganya, ia juga akan dipidanakan dengan Pasal 348 Jo Pasal 55 KUHP tentang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin.

Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan Bripda Randy Bagus, anggota polisi yang berada di balik kasus bunuh diri pacarnya bakal dipecat dan diproses pidana.

Pasca ditahan Polda Jatim, orang tua Bripda Randy, Niryono meminta maaf atas perbuatan anaknya. Selain meminta maaf ayah pelaku juga berduka cita kepada almarhum.

“Kami sekeluarga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya calon menantu saya Novia,” ujar Niryono, Senin (6/12/2021).

Sosok Niryono sempat disorot dan ramai disorot lantaran disebut-sebut sebagai anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dan bertugas di Komisi II.

Akan tetapi, kemudian, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengklarifikasi informasi tersebut.
“Dengan ini saya sampaikan tidak benar berita yang menyebutkan bahwa orang tua Bripda Randy adalah bukan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan di Komisi 2,” katanya, Senin (6/12/2021), dikutip dari Tribun Jatim.

Terpisah, Niryono juga sempat angkat bicara terkait profesinya. Dia mengaku bukan anggota DPRD seperti yang viral di media sosial.

“Saya hanya tengkulak gabah dari petani, bukan anggota DPRD,” ungkap dia.

Abdul Gafur

banner 728x250

banner 728x250

     

Tinggalkan Balasan