banner 728x250   banner 728x250

Bissu Tak Dilibatkan di Acara Mattompang Arajang Sambut HJB 692, Ini Kata Kadis Kebudayaan

ENEWSINDONESIA.COM, Bone –  Senin, 28 Maret 2022 merupakan puncak perayaan  Hari Jadi Bone yang ke 692. Pada puncak perayaan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bone menggelar pegelaran Budaya ‘Mattompang Arajang’.

Sekedar Informasi, ‘Mattompang Arajang’ atau ‘Massosoro Arajang’ adalah ritual adat pencucian benda pusaka Kerajaan Bone. Ritual tersebut dilaksanakan satu kali dalam setahun, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Bone.

banner 728x250   banner 728x250   banner 728x250  
 

Dalam ritual ini, biasanya melibatkan ‘Bissu’ atas restu sang Raja atau Mangkau didalam ruangan penyimpanan Arajang tersebut. Bissu adalah kaum pendeta (pra Islam) yang gendernya sebagai campuran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat Sulawesi selatan.

Namun dalam pantauan Enewsindonesia.com pada acara Pra Mattompang Arajang yang digelar hari ini di Museum Arajangnge, Jalan Petta Ponggawae No. 1, Watampone, tak terlihat hadirnya para ‘Bissu’ tapi hanya diisi oleh wanita dari kelompok Purna Paskibra.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone, Andi Ansar Amal mengungkapkan bahwa para ‘Bissu’ mengundurkan diri dan atau tidak melibatkan diri dalam kegiatan ‘Mattompang Arajang’ tahun ini.

”Mereka sendiri yang mengundurkan diri. Bukan kami yang menolak mereka, tapi mereka sendiri yang menolak kalau mereka tidak diberikan kepercayaan membawa baki. Mereka menuntut bahwa mereka yang di dalam acara Mattompang besok itu, mereka yang membawa baki yang isinya benda pusaka,” ungkap Andi Ansar Amal, di hadapan para media setelah acara pra Mattompang Arajang dilaksanakan, Ahad (27/3/2022).

Andi Ansar Amal melanjutkan, bahwa pihaknya telah memberikan tugas 100% pada saat acara tadi, seperti tahun lalu. Tapi mereka tetap menuntut untuk membawa baki tersebut. Jika bukan mereka, maka kegiatan Mattompang Arajang dalam menyambut HJB 692, tak mau melibatkan diri.

”Apa boleh buat, karena saya pikir tidak ada kewajiban hukum bahwa yang membawa baki itu adalah mereka,” lanjut Andi Ansar.

Andi Ansar Amal kembali menambahkan bahwa yang membawa baki pada prosesi Mattompang Arajang besok adalah adik – adik kita dari Purna Paskibra. Untuk Tarian Maggiri akan diganti dengan Maggiri dalam bentuk lain yang dilakukan oleh kelompok wanita remaja dengan Tari Pabbarani Makkunrai dan beberapa pagelaran budaya yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak berbenda.

”3 kali pertemuan dengan kelompok Bissu, sepert itu. Terakhir mengatakan (para Bissu. Red) kami mengundurkan diri kalau bukan kelompok kami yang membawa baki tersebut. Yah, dari pada kami mengharapkan sesuatu yang tidak ada kepastian, makanya kami seperti ini tadi,” imbuh Andi Ansar.

Ketika ditanya terkait isu yang beredar bahwa Gubernur Sulawesi selatan menolak kehadiran Bissu dalam prosesi Mattompang Arajang, Kadis Kebudayaan menjawab, ”kami tidak bisa berkomentar itu, yang jelas kami Pemerintah Daerah yah, seperti itu, mereka (kelompok Bissu. Red) menuntut membawa itu (Baki. Red).”

banner 728x250    banner 728x250   banner 728x250      

Tinggalkan Balasan