ENewa, Mamasa •• Masyarakat dan pemuda Desa Uhailanu, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) berhasil melaksanakan aksi gotong royong massal untuk memperbaiki jalan poros Uhailanu-Ralleanak, pada Ahad 19 Oktober 2025.
Proyek ini terbengkalai setelah alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 senilai Rp 6,3 miliar dikerjakan oleh CV. Gio Pratama.
Aksi heroik ini berlangsung dari pukul 07.30 hingga 17.15 Wita, mencerminkan persatuan masyarakat yang telah jenuh menanti realisasi janji dan kejelasan proyek pemerintah.
Nurwahyudi, Ketua Karang Taruna Desa Uhailanu, memberikan apresiasi tinggi atas partisipasi seluruh elemen masyarakat dan Relawan Solidaritas Uhailanu.
“Alhamdulillah, kegiatan gotong royong berjalan dengan lancar dan semangat solidaritas yang tinggi,” kata Nurwahyudi. “Fokus utama kami adalah memperbaiki dua titik kritis: jembatan yang rusak parah dan area pertigaan yang selama ini sangat berbahaya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh donatur, pemuda dan masyarakat Uhailanu, serta khususnya Polsek Aralle atas pengamanan dan koordinasinya.”
Ia menjelaskan bahwa aksi ini sempat menghadapi kendala signifikan, yaitu kekurangan material batu di tengah proses perbaikan. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat para relawan.
“Solidaritas pemuda dan masyarakat Uhailanu tidak mengenal kata menyerah. Ketika material menipis, muncul ide spontan: kami bersama-sama mengumpulkan batu dari sungai dan mengangkutnya dengan cara memikul. Ini adalah bukti nyata bahwa rakyat mampu bertindak, sementara kontraktor dengan anggaran Rp 6,3 miliar justru gagal” tegasnya.
Aksi ini juga diwarnai dengan insiden kecil. Saat para relawan bekerja di badan jalan, terdapat pengendara yang dinilai kurang memperhatikan keselamatan dan tidak mengindahkan imbauan yang diberikan.
“Sangat disayangkan, di tengah upaya masyarakat memperbaiki jalan yang merugikan semua pihak, ada pengendara yang kurang bijaksana. Insiden kecil sempat terjadi karena pengendara tersebut menyenggol salah satu relawan yang sedang bekerja. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pengguna jalan untuk menghargai jerih payah masyarakat,” ujar Nurwahyudi.
Aksi gotong royong ini merupakan simbol awal dari perjuangan. Meskipun masyarakat telah mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan darurat, Karang Taruna Uhailanu menegaskan bahwa tuntutan pertanggungjawaban kepada pihak-pihak terkait akan terus dilakukan.
“Kami telah membuktikan bahwa kami mampu bekerja. Sekarang giliran CV. GIO PRATAMA untuk bertanggung jawab atas proyek yang mangkrak ini, dan Pemerintah Kabupaten Mamasa wajib segera melaksanakan audit terbuka terhadap penggunaan dana DAK sebesar Rp 6,3 miliar ini,” tutup Nurwahyudi.
Masyarakat berharap hasil dari gotong royong ini dapat memberikan kelancaran akses sementara, sambil menunggu tindakan tegas dari Pemerintah Kabupaten Mamasa. (Red)






