ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan tingginya angka kerusakan jalan di Bone. Tercatat sekitar 60 persen jalan di Bone dalam kondisi yang rusak.
Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, Tata Ruang (BMCKTR) Bone, Askar menyebut penyebab utamanya adalah maraknya truk bermuatan berat alias over dimension over load (ODOL).
Askar menjelaskan, truk-truk ini umumnya membuat umur jalan jauh lebih pendek dari yang semestinya. Tonase yang berat ini marak ditemukan malang melintang masuk ke Kota Watampone.
“Itu yang banyak itu truk-truk berat, yang buat umur jalan lebih pendek sehingga membuat banyak jalan yang rusak,” ujarnya, Jumat (22/3/2024).
Ia menjelskan, truk-truk ODOL ini selayaknya harus melewati prosedur di jembatan timbang.
Hanya saja dirinya tidak mengetahui pasti mengapa truk-truk ini masih bisa bebas melintas di jalan-jalan di Kabupaten Bone.
Truk-truk ini memuat bahan pertanian dan perkebunan, pengangkutan alat berat, hingga galian C.
“Apalagi sekarang itu, kendaraan over load over dimensi, itu yang banyak. Umumnya ini terjadi pada jalan-jalan poros utama di Bone, hingga memasuki kawasan perkotaan,” ujarnya.
Selain ODOL, penyebab kerusakan juga diperparah oleh cuaca. Beberapa areal di Bone kerap tergenang air, ini sangat tidak baik bagi jalan aspal.
Beberapa lainnya karena faktor kekeringan. Panas yang berlebihan ini membuat banyak jalan yang retak.
Retakan inilah yang kemudian terus melebar setelah sekian banyak dilalui oleh kendaraan.
Hal senada juga disampaikan beberapa masyarakat Kabupaten Bone. Salah satunya dari pengendara, Dandi. Ia mengaku hampir tiap minggu bepergian ke Makassar.
“Memang betul truk-truk odol ini merusak jalan. Tapi kok bisa bebas lewati jembatan timbang, bagaiaman kinerja Dishub ini. Apa cuma menunggu setoran di batas-batas kota?” Tanyanya, Sabtu (23/3/2024).
Dikatakannya, para sopir truk ini hanya mementingkan kepentingan pribadi dab tak memikirkan kemaslahatan orang banyak.
Selain itu, Dandi berharap pihak Sat Lantas Polres Bone bekerja serius dengan polemik ini.
“Biasanya kami lihat sekali-kali saja di razia. Kami menilai tidak serius,” tegasnya.