ENEWSINDONESIA.COM, BONE ▪︎ Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan seorang tenaga pendamping yang bertugas untuk memberikan bantuan, pendampingan, dan pelatihan kepada keluarga penerima manfaat PKH itu sendiri. Program PKH sendiri adalah bantuan sosial yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia.
Pendamping PKH juga diketahui telah melakukan penandatanganan pakta integritas yang menyatakan harus netral dan tidak berpolitik praktis terlebih di tahun pemilu ini.
Di musim Politik saat ini, yang mesti diwaspadai ialah pendamping PKH ditunggangi peserta pemilu untuk mengarahkan masyarakat penerima PKH memilih caleg tertentu.
Seperti baru-baru ini laporan yang diterima oleh redaksi Enewsindonesia.com. Saat menyalurkan bantuan, salah seorang pendamping PKH diduga juga mengikutkan bingkisan dan kartu nama caleg dari DPRD Provinsi Dapil VII Bone dari Partai Gerindra, Yasir Mahmud.
“Itu PKH (pendamping. Red) yang bawa langsung bernama Edi. Membawa bantuan PKH beserta bingkisan caleg berupa sarung sama kerudung dan kartu namanya diikutkan dengan bantuan PKH yang berupa uang tunai itu sejumlah Rp390 ribu,” ungkap salah seorang keluarga penerima PKH kepada Enewsindonesia.com pada Rabu (27/12/2023) yang meminta identitasnya dirahasiakan sembari memperlihatkan foto bukti bantuan yang disebutkannya.
Lebih lanjut sumber tersebut membeberkan, kejadian tersebut terjadi di salah satu desa di Kecamatan Amali, Kabupaten Bone.
“Iye, di Amali kak. Kebetulan yang penerima bantuan PKH adalah Mama Ajiku dan yang mewakili menerima adikku,” sebutnya.
Terkait dugaan kecurangan tersebut, Yasir Mahmud membantah dan mengatakan bahwa hal itu merupakan perbuatan yang ingin merusak reputasinya.
“Tidak benar itu, orang mau merusak itu,” singkat Yasir saat dikonfirmasi Wartawan melalui pesan singkat pada Kamis (28/12/2023).
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bone, Alwi di sela-sela kegiatan penguatan pengawasan pada tahapan pemilu di Novena Hotel Watampone menyampaikan bahwa pihaknya telah menelusuri beberapa informasi-informasi awal terkait dugaan-dugaan pelanggaran pemilu.
“Kalau laporan belum ada yang masuk, tapi kalau informasi awal sudah ada dan semua kami telusuri. Jika memang terbukti tentunya akan kami tindak tegas,” tegas Alwi.
Jurnalis: Abdul Muhaimin