ENEWS, SULBAR — Wakil ketua DPRD Sulbar H. Abdul Rahim (ARH) menyampaikan rasa penghormatannya kepada seluruh pejuang pembentukan Sulawesi Barat (Sulbar) jelang HUT Sulbar yang ke-16 Tahun.
Menurut anggota DPRD empat periode itu, Provinsi Sulbar lahir dari proses perjuangan panjang dan mengorbankan segalanya sehingga bisa terbentuk menjadi sebuah provinsi. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para Founding Fathers.
“Kami ada karena tetesan keringat, pengorbanan tenaga, pikiran dan materi. Para pejuang pertaruhkan semua itu demi terwujudnya tanah mandar menjadi sebuah Provinsi,” ujar ARH wakil ketua DPRD Sulbar, Senin (14/9/2020).
Kita sebagai masyarakat Sulbar, janganlah kita larut dalam kelupaan pada sejarah perjuangan itu. Sebab, jika saat ini, atau sejak Sulbar ini jadi sebuah provinsi, dengan segala keindahan dan kesejahteraan yang diberikannya, maka sudah sepatutnya perjalanan sejarah perjuangan itu direnungkan kembali, ditelaah kembali.
Tugas kita semua adalah merawat nilai-nilai perjuangan dan berjuang keras, tulus, ikhlas dalam mengejawantahkan spirit, mimpi dan cita-cita mulia yang melandasi patriotisme para Pejuang. Tanah Mandar (Paku-Suremana) dipahami sebagai suatu keniscayaan sejarah untuk sebuah Provinsi yang Malaqbi (terminologi alm. Husni Djamaluddin).
“Ini sesungguhnya pesan penting yang hendak terus kita ingatkan kepada para penentu kebijakan agar tidak hanya menjadi penikmat, pemburu jabatan, apalagi pengkhianat di tengah rakyat mulai ragu, cemas bahkan skeptis. Apa artinya kita berpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan kalau tak memberikan kemajuan dan kesejahteraan,” ucapnya.
Hari ini, mungkin sejumlah dari tokoh pejuang itu telah tiada, namun apa yang telah ditorehkannya perlu kita jaga baik-baik, dibangun sebaik mungkin, dan dimajukan sehebat mungkin untuk kepentingan anak generasi saat ini, dan untuk anak cucu di masa-masa mendatang.
Lebih lanjut mantan ketua DPW Nasdem Sulbar ini menyampaikan, “Kita semua penting mengingat, bahwa perjuangan pembentukan Provinsi Sulbar hanya jalan atau instrumen, bukan tujuan. Tetapi filosofi perjuangan yang sungguhnya adalah kemajuan, kesejahteraan, keadilan dan kemuliaan (Malaqbi),” tutupnya. (HW/AS) |ADV.