ENEWSINDONESIA.COM, JAKARTA — Sudah dua tahun berlalu, Bangsa Indonesia harus merayakan momentum sakralnya yakni perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) dalam kondisi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda halamannya akan segera berakhir di Indonesia.
Pandemi covid-19 telah merontokkan sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari ekonomi, sosial, budaya, hukum dan lingkungan telah merasakan sakitnya akibat dampak pandemi covid-19 ini. Yang terakhir juga disebut akan menjadi bom waktu dan akan menjadi pesakitan dalam mengatasi persoalan lingkungan utamanya persoalan sampah.
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) melalui risetnya pada kuartal ke dua 2020 menemukan bahwa, sampah plastik telah mengalami penambahan volume yang besar karena hal ini relevan dengan aktivitas jual beli online yang meningkat dimasa pandemi covid-19 ini dan tentu aktivitas belanja tersebut menghasilkan sampah karena sebagian besar paketnya menggunakan plastik.
Penelitian LIPI ini diperkuat dengan temuan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) bahwa 96% paket jual beli online menggunakan bahan plastik yang otomatis juga akan menghasilkan sampah dari paket tersebut, kata Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, Ujang Solihin Sidik, dalam diskusi Daring bersama jurnalis pada awal tahun 2021 dengan tema: Pandemi Covid-19 dan Ekonomi Sirkular.
Pada momentum HUT RI 76 tahun ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berfikir maju kedepan bagaimana membangun sistem pengelolaan sampah yang baik, dalam momentum HUT RI yang ke 76 ini, APSI menyerukan mimpi untuk Indonesia merdeka dari sampah, Selasa (17/8/2021).
Dalam mewujudkan mimpi Indonesia merdeka dari sampah, perlu berbagi peran dan upaya kolaboratif dari semua pihak karena solusi paling tepat mengatasi sampah hanyalah perlu partisipasi atau kolaborasi semua pihak dari hulu ke hilir.
